"Dalam setiap percakapan dengan warga yang mengantarkan anggota keluarga untuk dikuburkan, selalu saya sampaikan pesan penguat. Takziyah itu sesungguhnya memang bermakna menguatkan, menghibur. Sering kami utarakan bahwa yang baru dikuburkan itu Syahid. Insya Allah dimuliakan dan berada di tempat mulia di sisi Allah SWT," tutur Anies Baswedan masih dalam unggahan yang sama.
Dari percakapan-percakapan tersebut diputuskan untuk memberi nama blok pemakaman dengan nama yang berpesan mulia, bukan sekedar nama blok.
"Dari percakapan-percakapan itulah kemudian, blok pemakaman untuk warga yang meninggal karena Covid-19 diberikan nama dengan pesan kemuliaan. Bukan diasosiasikan sebagai korban covid dan bukan sekadar diberi nomor blok," ujar Anies Baswedan.
Sehingga munculkan nama Syuhada untuk umat islam, dan Santo Yosef-Arimatea untuk umat kristen dan katolik.***