"Mungkin disadari tapi malas dibetulkan," tutur dia.
Selain itu, Pandu Riono menduga pemerintah mungkin tidak menyadari bahwa data yang rampung tersebut sebenarnya tidak akurat.
"Atau tak disadari dengan meyakini data yg tersedia akurat," sambungnya.
Dia juga menyinggung soal profesionalitas pemerintah terkait pengelolaan data.
"Sudah digaji mahal tapi tidak profesional mengelola data," katanya.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menghilangkan angka kematian dari indikator penanganan Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.