Ngabalin Ngamuk Rocky Gerung Gunakan Istilah Ngabalinisasi Sindir Parpol yang Puji Jokowi

- 31 Agustus 2021, 07:48 WIB
Ali Ngabalin balas sindiran Rocky Gerung soal istilah Ngabalinisasi ketum parpol yang puji Jokowi.
Ali Ngabalin balas sindiran Rocky Gerung soal istilah Ngabalinisasi ketum parpol yang puji Jokowi. /Antara

PR BEKASI - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengomentari sindiran pengamat politik Rocky Gerung.

Sebelumnya, Rocky Gerung menyindir sejumlah Ketua Umum Partai Koalisi yang memuji kinerja Presiden Joko Widodo soal penanganan Covid-19.

Pujian kepada Jokowi tersebut, ungkap Rocky, mirip yang dilakukan seperti Ali Mochtar Ngabalin.

Rocky Gerung kemudian menamai fenomena tersebut sebagai Ngabalinisasi.

Baca Juga: Ketum Partai Koalisi Kompak Puji Jokowi, Rocky Gerung: Ajaib, Pada Akhirnya Semua Alami Ngabalinisasi

"Pada akhirnya, semua mengalami Ngabalinisasi. Itu juga agak ajaib karena sama seperti satu keluarga saling memuji," tutur Rocky Gerung.

Fenomena Ketum Parpol yang saling memuji tersebut, lanjut Rocky, karena ingin bertahan di kabinet.

"Kan gak mungkin orang di depan presiden mengucapkan hal yang tidak menyenangkan di kuping presiden. Kecuali orang nekat yang ingin cepat-cepat keluar dari kabinet," ucap Rocky Gerung.

Baca Juga: Netizen Desak Polisi Tangkap Rocky Gerung, Refly Harun: Itu Menghasut dan Memprovokasi, Bisa Kenal Pasal

Terkait hal tersebut, Ngabalin balas sindiran Rocky Gerung dengan istilah profesor abal-abal.

Sebagai informasi, Rocky Gerung mendapat julukan profesor meskipun tidak mengenyam jenjang pascasarjana dan doktoral.

Balasan sindiran tersebut disampaikan Ali Ngabalin dalam akun Twitter-nya, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 31 Agustus 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Rocky Gerung Dikabarkan Meninggal Dunia

"Rocky, Profesor abal-abal satu di antara manusia prasejarah yang tertinggal pada zaman modern," kata Ngabalin.

Ngabalin juga menyinggung sikap Rocky Gerung yang dianggap dilandaskan pada sakit hati karena diberhentikan sebagai dosen di Universitas Indonesia.

"Kabarnya para pakar genetik sedang meneliti DNA makhluk berotak sungsang ini. Dendam dan sakit hatinya akibat berkepanjangan akibat frekuensi cinta dan kasihnya di bawah 200 hertz.

"Semoga kau tidak dilarikan ke ICU," ucap Ngabalin.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x