“Kemenkes juga menyesalkan terjadinya kejadian ini, dan berharap kejadian serupa tidak kembali terulang,” katanya, sebagaimana diberitakan
PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam artikel berjudul "Suster Gabriella Meilani Tewas di Tangan KKB, Begini Respon Kemenkes RI dan IDI Papua".
Baca Juga: BTM Akui Teror KKB Bikin Investor Ragu Tanam Modal di Papua
Diketahui, peristiwa kekerasan terhadap tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok yang menewaskan suster Gabriella Meilani terjadi pada Senin, 13 September 2021.
Dari 10 tenaga kesehatan, saat ini sebanyak 8 orang telah aman dan dibawa ke pos TNI.
Sementara 2 tenaga kesehatan lainnya atas nama Gabriella Meilani dan Kristina hilang dan ditemukan oleh TNI-Polri pada 15 September 2021 di dasar jurang.
“Satu orang berhasil ditemukan dalam keadaan hidup, dan satu lagi (suster Gabriella Meilani) dalam kondisi meninggal dunia. Saat ini masih menunggu proses evakuasi,” kata Kementerian Kesehatan.
Menurut Kementerian Kesehatan, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian, dan akan terus melakukan upaya untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan peristiwa yang menewaskan tenaga kesehatan di Papua.
“Kementerian Kesehatan RI menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas tindakan cepat TNI-Polri dalam menemukan kedua korban yang hilang, dan tenaga kesehatan yang bertugas di Distrik Kiwirok,” tambah Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Papua mengecam tindakan aksi tersebut, dan menyerukan pernyataan sikap meminta jaminan keamanan serta keselamatan tenaga kesehatan medis demi kelancaran pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Papua.