"Jangan selalu mengembangkan narasi Islamofobia yang bisa memecah belah bangsa," katanya.
Sebelumnya, Fadli Zon menilai klaim Rosidi soal Taliban mengispirasi kelompok terorisme Indonesia berbau Islamofobia.
"Narasi semacam ini tidak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamofobia," tuturnya.
Fadli Zon mengatakan, terorisme di Indonesia memang harus diberantas.
Akan tetapi, ungkap Fadli Zon, Densus 88 tidak seharusnya menjadikan narasi tersebut sebagai komoditas.
"Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas," ujarnya.
Sebagai informasi, Taliban mengambil alih kekuasaan pemerintah Afghanistan pada tanggal 15 Agustus 2021 lalu.
Kemenangan Taliban ini, ungkap Rosidi, menjadi inspirasi kelompok teroris seperti Jamaah Islamiyah (JI).
Rosidi mengatakan, salah satu pimpinan JI yang berhasil ditangkap menyinggung nama Taliban dalam ceramahnya.***