Jokowi Restui Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Didanai APBN, Said Didu: Kalau Rugi, Ya Rakyat yang Nanggung

- 10 Oktober 2021, 20:28 WIB
Ilustrasi kereta api cepat Jakarta-Bandung. Said Didu soroti penggunaan APBN untuk proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang direstui Presiden Jokowi.
Ilustrasi kereta api cepat Jakarta-Bandung. Said Didu soroti penggunaan APBN untuk proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang direstui Presiden Jokowi. /Instagram/@ridwankamil

PR BEKASI - Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung akan mendapat sokongan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Penggunaan APBN untuk Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ini sudah disetujui oleh Presiden Jokowi.

Hal tersebut sontak menuai sorotan. Pasalnya, penggunaan APBN untuk Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ini bertentangan dengan keputusan Presiden Jokowi pada tahun 2015 lalu.

Baca Juga: Kenapa 28 September Diperingati Sebagai Hari Kereta Api Nasional? Simak Sejarah dan Link Twibbon Gratis

Presiden Jokowi, saat itu, menekankan bahwa proyek tersebut tidak akan membebani anggaran negara.

Pasalnya, proyek tersebut ditangani oleh BUMN sehingga proyek tersebut digarap menggunakan pendekatan bisnis ke bisnis.

Akan tetapi, belakangan ini biaya proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung tersebut membengkak hingga Rp27 triliun.

Baca Juga: Pertemuan Resmi Joe Biden dengan Boris Johnson, Diwarnai Obrolan Soal Kereta Api Amtrak

Sehingga pada akhirnya Jokowi merestui penggunaan APBN untuk mendanai proyek yang sampai saat ini belum selesai tersebut.

‘Luluhnya’ Jokowi yang merestui penggunaan APBN untuk proyek kereta api cepat itu pun disebut akibat paksaan dari China.

Sebagaimana diberitakan PikiranRakyat.com dalam artikel "Jokowi Akhirnya Pakai APBN untuk Danai Proyek Kereta Cepat, Said Didu: Sudah Dipaksa China", hal itu disampaikan Analis Kebijakan Publik, Said Didu di kanal Youtube miliknya pada Minggu, 10 Oktober 2021.

Baca Juga: Said Didu Sebut Proyek Kereta Api Cepat Jebakan China, Arief Poyuono: Kok Takut Amat? Wong di Negara Sendiri

“Rakyat harus pahami uangnya itu yang dipakai, yang awalnya presiden menyatakan ‘saya tidak mau pakai uang rakyat’, tapi sudah dipaksa oleh China untuk memakai uang rakyat,” katanya, dikutip dari kanal Youtube MSD.

Said Didu mengatakan bahwa Pemerintah terpaksa menggunakan APBN, karena ‘hasutan’ dari China.

“Terpaksa Pemerintah, karena China juga pinter ‘ya kau mudah terjebak, maka keluarkan dong uang kamu. Maka ambillah uang rakyat itu untuk membantu proyek ini’,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x