Sejumlah Siswa MTs Harapan Baru Jadi Korban Susur Sungai, Kemenag Tegaskan Harus Ada Evaluasi Menyeluruh

- 16 Oktober 2021, 08:50 WIB
Kemenag tegaskan harus ada evaluasi menyeluruh seiring tanggapi sejumlah siswa MTs Harapan Baru Ciamis jadi korban susur sungai.
Kemenag tegaskan harus ada evaluasi menyeluruh seiring tanggapi sejumlah siswa MTs Harapan Baru Ciamis jadi korban susur sungai. /dok. net

 

PR BEKASI – Kabar duka datang dari dunia pendidikan Tanah Air ketika sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru, Ciamis, Jawa Barat dilaporkan mengalami tragedy yang menyebabkan meninggal dunia.

Sejumlah siswa di MTs Harapan Baru tersebut diketahui tengah mengikuti pendidikan dasar Susur Sungai di Sungai Cileueur, Kabupaten Ciamis, Jumat, 15 Oktober 2021.

Bukan hanya satu atau dua, sebanyak 11 siswa dari MTs Harapan Baru meninggal dunia dan dua siswa lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.

Melalui insiden tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M Ali Ramdhani, turut berduka cita.

Baca Juga: Banjar Kota dan Ciamis Siap-siap Mati Lampu, Ini Jadwal Pemadaman Sementara di Tasikmalaya Kamis, 17 Juni 2021

Dirinya menaruh harap semoga semua keluarga korban dari siswa yang meninggal bisa tetap sabar dan tabah menghadapi cobaan tersebut.

“Kami menyampaikan duka mendalam. Semoga keluarga para siswa tetap tabah dan sabar," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs kemenag.go.id pada Sabtu, 16 Oktober 2021.

Pihak Kemenag sebagai payung dari MTs Harapan Baru tersebut pun meminta agar semua pihak terkait bisa melakukan evaluasi.

Terutama terkait dengan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di lingkungan madrasah yang ada di seluruh Tanah Air.

Baca Juga: Turut Berduka Atas Tragedi Susur Sungai Siswa MTs Harapan Baru, Ridwan Kamil: Harus Dievaluasi

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag itu menitikberatkan lagi terhadap kegiatan yang memiliki potensi dan risiko yang tinggi.

Pria yang akrab disapa Dhani tersebut pun lebih lanjut menginginkan keamanan dan keselamatan dalam pembinaan madrasah yang yang utama.

"Giat yang berisiko tinggi harus benar-benar memperhatikan aspek keselamatan. Ini akan kita evaluasi," tuturnya.

"Saya sudah meminta Kabid Madrasah Kanwil Jabar agar bisa segera melakukan hal tersebut," sambungnya.

Baca Juga: Puluhan Remaja di Garut Direkrut NII Diduga Lewat Pengajian, Kemenag Dampingi Korban Baiat

Dhani pun mengatakan bahwa semua siswa yang meninggal saat melakukan pendidikan susur sungai tersebut mati dengan syahid.

Bukan tanpa alasan, hal itu di mata Dhani karena mereka sedang berada dalam jalan atau proses dari pendidikan.

"Para siswa meninggal saat ikut proses pendidikan. Insya Allah mereka syahid," ujar Dhani.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x