"Berapa puluh ribu orang tes PCR hari ini, tahu-tahu dibatalkan. Bolehkan mereka minta uangnya kembali? Ini korban kebijakan," ucap Said Didu menambahkan.
Tak hanya itu, Said Didu juga menduga bahwa ada oknum dari pemerintah yang ingin berbisnis dengan rakyat di balik tes PCR.
Pasalnya, lanjut Said Didu, PCR merupakan kebijakan publik, namun mengapa masyarakat harus membayar dengan sejumlah uang.
"Artinya ada orang yang mau berdagang dengan rakyat," ucap Said Didu.
Artikel Ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Cium Bisnis Covid-19, Said Didu: Kenapa Harga PCR Berubah-ubah Tidak Konsisten?'.***