"Melalui aplikasi tersebut, mereka berkenalan dengan katakanlah untuk mencari jodoh, kemudian setelah dekat mereka chat orang perorang tersebut hingga akhirnya melakukan kegiatan sexual by phone," kata Auliansyah dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya pada Sabtu, 13 November 2021.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Kaget Temukan WNA Asal China Bekerja di Purwakarta
Kejahatan Telepon atau phone sex yang dilakukan oleh 48 WNA asal China dan Vietnam tersebut beragam.
Tersangka meminta korban mulai dari membuka baju hingga memperlihatkan kemaluan, dan lain sebagainya.
"Kejahatan seksual tersebut direkam, dan setelahnya para tersangka melakukan kegiatan pengancaman terhadap para korban agar memberikan sejumlah uang. Jika tidak, maka akan disebarkan video bugil tersebut," katanya, menjelaskan
Dalam pengungkapan ini, penyidik Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Kepolisian Taiwan dan pihak Imigrasi DKI Jakarta. Lantaran, korban akibat tindakan kejahatan ini rata-rata kebanyakan dari Taiwan.
Baca Juga: WNA China Jadi Buruh Pabrik di Purwakarta, Dedi Mulyadi Terkejut: Harusnya di Tenaga Terampil
Sementara itu, Auliansyah menegaskan pihaknya masih mendalami kasus tindakan kejahatan ini, lantaran terdapat sejumlah kendala terutama dalam hal bahasa.
"Masih kami dalami karena baru malam tadi kami amankan. Saat ini kami baru fokus mendalami modus operandi dan korban, termasuk kita juga akan mendalami kemungkinan adanya korban di Indonesia," kata Auliansyah.
Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak Taiwan terkait kasus tersebut setelah dihubungi.***