PR BEKASI - Politisi Partai Demokrat Andi Arief mengomentari Gunung Semeru yang erupsi tanpa adanya peringatan otoritas gunung api.
Menurut Andi Arief tindakan tidak adanya peringatan otoritas terkait Gunung Semeru yang erupsi ini membahayakan warga dan DPR wajib memanggil Menteri ESDM.
"Gunung Semeru erupsi tanpa peringatan otoritas gunung api. Membahayakan warga, DPR wajib memanggil menteri ESDM dan jajarannya," kata Andi Arief.
"Gagalnya sistem bekerja? Alamat buruk mitigasi," ujarnya menambahkan, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Twitter @Andiarief__ pada Minggu, 5 Desember 2021.
Baca Juga: Kementerian PUPR Kerahkan Alat Berat, Bantu Percepat Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru
Sementara itu, Tim pencarian dan pertolongan (SAR) terus melakukan pencarian korban yang tertimbun abu vulkanik akibat awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Dijelaskan Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya I Wayan Suyatna sudah ada tiga unit pencarian yang dibentuk dan menerima arahan.
"Unit pencarian 1 melaksanakan pencarian di Desa Kajar Kuning dan Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang," tuturnya, dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.
Seperti diketahui bahwa Gunung Semeru memuntahkan asap panas dan menimbulkan hujan abu ke daerah sekitar pada Sabtu, 4 Desember 2021.
Warga yang tinggal di sekitar segera mengungsi agar dapat menghindari dampak guguran awan panas dari gunung setinggi 3.676 meter ini.
"Dalam proses pencarian ini, tiap personel tim SAR gabungan dilengkapi dengan sejumlah alat pelindung diri," ujarnya.
Salah satu yang dilengkapi adalah kacamata keselamatan, masker, sepatu keselamatan, dan lain-lainnya.
Berdasarkan siaran pers dari BNPB ada 13 orang korban jiwa akibat peristiwa Gunung Semeru meletus ini.
Dilaporkan dua orang dari para korban berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Selain itu, letusan gunung juga telah mengakibatkan puluhan warga mengalami luka-luka dan menjalani perawatan.***