Ferdinand Hutahaean Dilaporkan dan Minta Maaf: Dialog Imajiner Bukan untuk Menyerang

- 6 Januari 2022, 06:52 WIB
Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean. /Instagram/@ferdinand_hutahaean/

PR BEKASI - Pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean, dilaporkan Brigade Muslim Indonesia (BMI) ke Polda Sulawesi Selatan pada Rabu, 5 Januari 2022.

Ferdinand Hutahaean dilaporkan setelah membuat cuitan di media sosial Twitter, dengan salah satu kalimatnya berbunyi ‘Allahmu ternyata lemah’.

BMI melaporkannya atas dugaan ujaran kebencian yang memuat unsur suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta 5 Januari 2022: Andin Merasa Bersalah, Irvan Biarkan Andin Pulang?

Dalam sehari, tagar dan topik ‘tangkap Ferdinand Hutahaean’ pun masuk jajaran trending harian.

Menyadari telah mengganggu, Ferdinand Hutahaean pun menghapus cuitan yang dipersoalkan di akun @FerdinandHaean3.

Cuitan Syahrial Nasution soal kasus yang diduga menjerat Ferdinand Hutahaean.
Cuitan Syahrial Nasution soal kasus yang diduga menjerat Ferdinand Hutahaean. Twitter @syahrial_nst
Politisi, Syahrial Nasution, mengaku siap memberikan apresiasi kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo jika laporan dugaan ujaran kebencian yang dilayangkan diproses.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Jatuh Cinta pada Orang yang Salah di Januari 2022, Virgo Memutuskan Tetap Bertahan

“Klo benar diproses, salut utk Pak Kapolri @ListyoSigitP,” ujarnya dalam akun Twitter @syahrial_nst, dikutip Pikiran-Rakyat-Bekasi.com, Rabu, 5 Januari 2022.

Menurut Syahrial Nasution sebagai WNI yang beragama Nasrani yang cinta NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, Listyo tentu tidak nyaman dengan cuitan Ferdinand Hutahaean.

“Sbg WNI beragama Nasrani, cinta NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, beliau tentu tdk nyaman dg cuitan @FerdinandHaean3,” tuturnya.

Baca Juga: Biodata dan Fakta Kim Mi Soo, Salah Satu Pemain Drama Korea Snowdrop yang Meninggal Dunia di Usia 31 Tahun

Sedangkan, Syahrial Nasution juga mengatakan jika kasus Ferdinand Hutahaean tidak diproses kepolisian, maka masyarakat akan tahu bahwa tindakan ini bisa dilakukan siapapun dengan alasan komunikasi imajiner.

“Klopun tdk diproses, kita jd tau bhw tindakan itu boleh dilakukan siapa pun dgn dalih komunikasi imajiner,” katanya, yang sempat satu partai dengan Ferdinand Hutahaean di Demokrat tersebut.

Sampai saat ini, Syahrial masih menjabat Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, sementara Ferdinand telah undur diri.

Baca Juga: Shio Tikus: Karakter, Peruntungan dan Pasangan yang Cocok untuk Dipasangkan

Akhirnya, Ferdinand Hutahaean pun meminta maaf atas cuitannya, lantas menuturkan bahwa cuitannya itu antara dialog imajiner.

Klarifikasi cuitan Ferdinand Hutahaean.
Klarifikasi cuitan Ferdinand Hutahaean. Twitter.com/@FerdinandHaean3
Menurut dia, cuitannya bukan dimaksudkan menyerang kelompok agama tertentu.

"Bahwa cuitan saya tak sedang menyasar kelompok tertentu, kaum tertentu orang tertentu dan agama tertentu," kata Ferdinand dalam sebuah video yang ia unggah Rabu, 5 Januari 2022.

Baca Juga: Sosok Rahmat Effendi, Sempat Usulkan Bekasi Masuk Wilayah Jakarta hingga Manjabat Wali Kota Sejak 2012

Menurut dia, kalimat ‘Allahmu lemah’ tebersit ketika ia berimajinasi sedang dialog, ketika ia merasa ‘down’.

"Ketika saya down tak perlu saya bercerita di media sosial kalau saya sedang down. Tapi saya lakukan dialog imajiner antara pikiran dan hati saya. 'Hai Ferdinand kamu akan habis. Tak akan bisa menjagamu. Allahmu lemah'. Tapi hati saya bilang 'Hey tidak. Allahku kuat'. Jadi jangan samakan Allahku dan Allahmu'. Kira-kira itu dialog imajiner antara pikiran dan hati saya," katanya.

Ferdinand pun meminta maaf atas perbuatannya.

"Saya minta maaf kepada siapapun yang merasakan cuitan saya mengganggu atau membuat siapapun tak nyaman. Intinya itu dialog imajiner bukan menyerang siapapun," ucapnya.***

Editor: Gita Pratiwi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah