Perempuan Penyintas Bencana Sigi Buat Makanan dari Cokelat untuk Perbaiki Ekonomi

- 22 Februari 2020, 19:34 WIB
Coklat dapat meredakan peradangan.
Coklat dapat meredakan peradangan. /Pixabay

ACT menggandeng Pusat Layanan Usaha Terpadu-KUMKM (PLUT-UMKM), sebuah lembaga yang dibentuk oleh Kementrian koperasi dan UKM untuk melatih penyintas bencana tersebut.

Baca Juga: AS dan Taliban Berencana Damai dengan Syarat

Nurmajani Loulembah juga mengatakan beberapa bulan ke depan umat Islam di dunia akan melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Pada bulan tersebut tentunya permintaan kue kering berbahan baku cokelat untuk Idul Fitri nanti meningkat sehingga momentum tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu rumah tangga untuk meraup keuntungan lebih.

“Beberapa bulan ke depan kita akan melaksanakan ibadah puasa. Tentunya bulan itu bisa dimanfaatkan oleh ibu rumah tangga. Selain beribadah juga bisa dimanfaatkan untuk membuat aneka makanan cokelat seperti kue kering berbahan cokelat yang tentunya bernilai rupiah,” terang Nurmajani Loulembah.

Baca Juga: 7 Kode Daur Ulang Plastik dan Artinya

Sementara itu Konsultan Pusat Layanan Usaha Terpadu Bidang SDM PLUT Arman Wahid mengatakan program pemberdayaan ekonomi bagi penyintas bencana alam yang digelar ACT sangat tepat.

Menurut dia selama ini korban bencana alam tidak hanya menerima bantuan dari pemerintah maupun lembaga kemanusiaan, namun juga dituntut untuk bertahan hidup di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik, apalagi sejumlah warga kehilangan harta benda maupun pekerjaan pascabencana 28 September 2018.

Dia berharap dari hasil pelatihan ini ibu-ibu rumah tangga khususnya di Desa Soulowe dapat membantu ekonomi keluarga melalui produk makanan yang berbahan baku cokelat maupun produk makanan lainya.

Baca Juga: Cara Membuat dan Menerima Panggilan WhatsApp Dari PC

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x