Baca Juga: Orang Italia Kuno Pakai Fascinum untuk Tangkal Penyakit dan Nasib Buruk yang Memiliki Bentuk Unik
Tim satuan tugas pendamping yang berjumlah 40 orang akan mendampingi ke 68 WNI karantina tersebut. Mereka ditugaskan untuk melakukan serangkaian protokol kesehatan dari Pulau Sebaru Kecil hingga sampai di dermaga pelabuhan Komando Lintas Laut Militer TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta.
"Pendampingnya ada 40, dari Kementerian Kesehatan dan dari Batalion Kesehatan. Yang 68 pendampingnya 40, juga sama (seperti pemulangan hari ini) akan kami tarik (dari satgas pendukung di Sebaru)," ujarnya.
Para pendamping ini akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengawasi protokol kesehatan, seperti pengecekan suhu tubuh dengan Thermo Gun sehingga kondisi 68 WNI tersebut dipastikan sehat sebelum diberangkatkan, dan sesudah tiba di Jakarta.
Setelah tiba di dermaga pelabuhan Komando Lintas Laut Militer TNI AL, 68 WNI tersebut akan diserahkan ke pihak Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, dan diatur kepulangannya ke daerah masing-masing oleh Kementerian Dalam Negeri.
Baca Juga: Tak Ramai Diberitakan, Perawat Suspect Virus Corona Asal Kabupaten Bekasi Dikabarkan Meninggal Dunia
Diketahui, sebelum kepulangan, KRI Semarang-594 yang digunakan ABK World Dream telah disterilisasi lagi dengan cairan disinfektan pada seluruh bagian kapal.
Tidak hanya kapal, ia menjelaskan bahwa barak tempat tidur, bahkan tempat makan pun sudah disemprot menggunakan cairan disinfektan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Ya pasti, tadi begitu pergi di Pulau Sebaru, baraknya langsung disemprot disinfektan semuanya. Tempat makan dan sebagainya juga kami semprot semua," kata Yudo Margono.
Nantinya pemerintah akan tetap melakukan pemantauan kepada 68 ABK Diamond Princess akan tetap dipantau dan pelacakan atau 'tracing'nya dapat dengan mudah dipantau oleh kartu kuning yang diberikan.***