PR Bekasi – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah memiliki sangkut paut dengan Edy Mulyadi, yang diduga melecehkan Kalimantan.
Pernyataan Edy Mulyadi terkait Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan juga disebut-sebut tidak mencerminkan sikap PKS.
Edy Mulyadi diketahui bukan pejabat struktur PKS, sehingga tidak dapat disebut mewakili partai ketika bicara pemindahan ibukota ke Kalimantan.
Baca Juga: Minta Maaf Soal Kalimantan, Edy Mulyadi: Tahun 90-an Tempat Jin Buang Anak Jadi Istilah Biasa
Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengakui pria yang mengaku wartawan senior itu pernah menjadi caleg PKS.
Namun setelah pemilu selesai, yang bersangkutan tidak aktif di struktur partai level manapun.
"Sehingga sama sekali tidak ada kaitan dengan PKS dengan pernyataan yang bersangkutan," katanya, Minggu 23 Januari 2022.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2022 dalam Bahasa Inggris, Cocok Dijadikan Status di Medsos
Menurut Mabruri, sikap resmi partai selama ini disampaikan oleh juru bicara dan anggota Fraksi PKS DPR, sesui bidangnya.
Sikap resmi partai juga bisa dilihat secara utuh di website atau media sosial resmi PKS.
Begitu pula dengan sikap resmi PKS terhadap pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan.
Baca Juga: Rachel Vennya Akui Menyesal Sudah Kabur dari Karantina: Kalau Bisa, Gue Pengin Banget Ngulang Waktu
PKS menyampaikan penolakan di forum-forum resmi yang konstitusional oleh fraksi sesuai dengan tugas dan wewenang anggota DPR.
"Penolakan PKS terhadap pemindahan IKN dilakukan dalam ruang konstitusi," lanjutnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari laman resmi PKS.
Sebelumnya, nama Edy Mulyadi menjadi trending di media sosial ketika ia mempersoalkan pemindahan ibu kota ke Kalimantan.
Baca Juga: Cek Fakta, Benarkah Pintu Kaca Indomaret Pecah akibat Pembeli Minyak Goreng 1 Harga?
Mantan caleg PKS itu menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak, sehingga tidak layak dipilih sebagai ibu kota.
Pernyataan itu membuat Edy dilaporkan organisasi Pemuda Lintas Agama Kalimantan Timur karena menyebarkan berita bohong dan penghinaan.
Edy Mulyadi sendiri kemudian meminta maaf atas pernyataan Kalimantan sebagai tempat jin buang anak.
Ia menyebut hal itu sebagai perumpamaan untuk menunjukkan tempat yang jauh dan terpencil.
Edy mengklaim istilah itu banyak biasa dan umum digunakan oleh warga DKI Jakarta. ***