Imbas Virus Corona, Kemenag Minta Umat Nasrani Rayakan Paskah di Rumah

- 6 April 2020, 07:27 WIB
PENYEMPROTAN cairan disinfektan di Gereja Katedral, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Sabtu, 21 Maret 2020.*
PENYEMPROTAN cairan disinfektan di Gereja Katedral, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Sabtu, 21 Maret 2020.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT – Umat nasrani akan merayakan Jumat Agung pada 10 April 2020 dan Hari Raya Paskah pada Minggu, 12 April 2020 mendatang.

Jumat Agung merupakan momentum tahunan untuk memperingati wafatnya Yesus Kristus.

Biasanya Jumat Agung digelar dengan pelaksanaan Sakramen Perjamuan Kudus pada ibadah.

Baca Juga: Anggota DPRD Sumatera Barat Ciptakan Lagu Berjudul 'Corona Melanda Dunia'

Sedangkan untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus biasanya dilaksanakan ibadah minggu paskah.

Baik ibadah Jumat Agung maupun ibadah Minggu paskah umumnya para umat nasrani terbiasa merayakan hari tersebut di gereja tempat ibadah mereka masing-masing.

Namun di tengah kondisi merebaknya pandemi Virus Corona di Indonesia, Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI mengimbau agar perayaan paskah tahun 2020 digelar di rumah masing-masing demi menghindari kerumunan massal yang akan meningkatkan risiko penularan.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Tetap Sehat Lakukan Gerakan Senam Mudah Tanpa Alat

“Untuk perayaan paskah, Ditjen Bimas Kristen mengimbau kepada pimpinan gereja agar dilaksanakan di rumah masing-masing,” ujar Direaktur Urusan Agama Kristen Janus Pangaribuan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs Polda Metro Jaya.

Ditjen Bimas Kristen juga telah menerbitkan surat imbauan yang dipublikasikan pada 3 April lalu kepada Pimpinan Persekutuan Gereja Aras Nasional dan Pimpinan Induk Gereja Sinode di seluruh tanah air.

“Kami mendorong agar perjamuan kudus digelar di rumah sesuai dengan tata gereja masing-masing,” tutur Janus.

Baca Juga: Kak Seto Dorong Masyarakat Terapkan Metode GEMBIRA Selama Berada di Rumah

Perjamuan kudus merupakan salah satu rangkaian sakramen yang diakui oleh gereja yakni bagian yang tidak dapat dipisahkan dari peristiwa wafatnya Yesus Kristus dan Hari Raya Paskah.

Dengan digelarnya perjamuan kudus maka umat nasrani menjadi momentum tersebut untuk mengingat pengorbanan darah dan tubuh Yesus Kristus.

Pelayanan perjamuan kudus yang dilakukan umat nasrani menjadi bentuk penghayatan akan kasih sayang dari Yesus Kristus melalui pengorbanan yang ia lakukan.

Baca Juga: Tak Melulu Soal Latihan, Gavin Kwan Adsit Punya Cara Ampuh Saat Masa Penangguhan Liga 1

Janus mengatakan jika ingin tetap menggelar perayaan tersebut, Ditjen Bimas Kristen mengimbau agar perjamuan kudus tetap diundur hingga kondisi dinyatakan aman dari ancaman virus corona.

“Kalaupun para Pimpinan Induk Organisasi Gereja atau Sinode di seluruh Indonesia akan menggelar perayaan kami berharap pelaksaan perjamuan kudus bisa ditunda hingga bencana pandemi virus corona selesai atau dilaksanakan di rumah masing-masing,” terang Janus.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x