Kemenag Akan Gelar Sidang Isbat Online Kamis Depan, Simak Mekanismenya

- 16 April 2020, 13:15 WIB
Ilustrasi pemantauan hilal.*
Ilustrasi pemantauan hilal.* /dok.PRFM

PIKIRAN RAKYAT – Beberapa hari menjelang datangnya bulan Ramadan, Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat pada Kamis depan, 23 April 2020 untuk menentukan masuknya bulan suci tersebut.

Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin mengatakan dalam kondisi pandemi virus corona di Indonesia, sidang isbat akan digelar dengan metode yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Kamaruddin menyebut Kementerian Agama akan memanfaatkan sarana telekonferensi dalam sidang isbat untuk menetapkan awal ramadan 1441 H/2020 M.

“Seiring kebijakan physical distancing dan sesuai protokol kesehatan, kita menghindari ada kerumunan. Sidang isbat akan memanfaatkan teknologi telekonferensi sehingga peserta dan media tidak perlu hadir di Kementerian Agama,” tuturnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari BNPB.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Pimpin Tahrib Ramadan dan Indonesia Berzikir Nanti Malam 

Kamaruddi menjelaskan minggu depan masyarakat dapat menyaksikan proses sidang isbat melalui siaran langsung yang dapat diakses di situs resmi dan media sosial milik Kementerian Agama.

Dalam pelaksanaannya sidang isbat rencananya akan digelar dalam 3 sesi antara lain presentasi terkait posisi hilal, dialog, dan pengumuman hasil penetapan awal ramadan 1441 H.

Pada sesi pertama anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama yang diwakili oleh Cecep Nurwendya akan memaparkan posisi hilal.

“Akan dibuka dialog. Masyarakat dan media bisa mengikuti melalui room meeting online yang nanti akan dibagikan. Tentu kuotanya juga terbatas,” tutur Kamaruddin.

Baca Juga: Kenali Kebiasaan Buruk yang Bisa Memicu Penyakit Paru-paru 

Setelah waktu ibadah salat magrib, sidang isbat akan digelar secara tertutup.

Sidang tersebut hanya dihadiri secara langsung oleh perwakilan MUI, DPR, Menteri Agama Fachrul Razi, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi, dan Dirjen Bimas Islam.

Dalam sesi kedua tersebut sidang diawali dengan pembacaan laporan hasil rukyat hilal dari seluruh Indonesia.

Para tokoh organisasi masyarakat yang diundang dapat berdialog dalam sesi kedua ini melalui meeting room online.

Baca Juga: Masih Nongkrong di Restoran, Sejumlah Anak Muda Anggap Kebijakan Pemerintah Adalah Konyol 

“Setelah mendengar laporan dan masukan dari ormas, Menteri Agama akan menetapkan awal Ramadan 1441 H,” tutur Kamaruddin.

Kemudian dalam sesi ketiga Menteri Agama akan mengumumkan hasil penentuan awal Ramadan melalui telekonferensi yang bisa diakses langsung oleh masyarakat.

“Publik bisa mengikutinya melalui live streaming website dan media sosial Kementerian Agama,” tutur Kamaruddin.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah