Kemunculan Banyak Cacing Dipercaya sebagai Penanda Gempa Bumi, Antara Ya dan Tidak

- 19 April 2020, 15:39 WIB
ILUSTRASI cacing tanah.*
ILUSTRASI cacing tanah.* /WOLFGANG ECKERT/PIXABAY/

Beberapa sumber pustaka lain mengungkapkan fenomena kemunculan cacing tanah menjelang gempa bumi, seperti kajian Chen dan kawan-kawan (2000), Rikitake (1979), Whitehead dan Ulusoy (2013), serta Liso dan Fidani (2014).

Menurut Grant dan Conlan (2015), kemunculan cacing tanah di permukaan menjelang gempa bumi terkait dengan anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah. Munculnya anomali itu dilaporkan terjadi beberapa hari sebelum gempa bumi.

Dalam penelitian yang mengkaji hubungan antara aktivitas cacing tanah dan kelistrikan, Ikeya dkk. (1996) menempatkan beberapa elektroda yang dialiri arus listrik di permukaan tanah yang banyak terdapat cacing.

Sejumlah cacing ternyata merespons anomali kelistrikan itu dengan keluar secara hampir bersamaan.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Aplikasi Body Temperature Diary Bisa Ukur Suhu Tubuh

Daryono mengatakan, berdasarkan laporan kemunculan cacing yang terjadi di berbagai tempat di dunia menjelang gempa bumi besar, ternyata selalu didukung data perilaku gejala alamiah tak lazim lainnya seperti kemunculan ular di beberapa tempat, anjing yang terus menggonggong bersahutan, dan ikan yang melompat-lompat di kolam.

Selain perilaku aneh binatang menjelang gempa bumi, para ilmuwan juga menandai adanya anomali prekursor gempa bumi.

Prekursor gempa bumi adalah anomali kondisi lingkungan fisis yang menjadi petunjuk akan terjadinya gempa bumi.

Prekursor dapat berupa anomali permukaan tanah, elevasi muka air tanah, dan emisi radon yang terjadi berbarengan.

Radon merupakan unsur radioaktif. Gas radon dipercaya akan keluar ketika batuan akan melepaskan beban tekanannya sehingga radon menjadi parameter penting prekursor gempa bumi.

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah