Bicara soal soal Wadas, Alissa Wahid: Rakyat Tetap Berhak Berpendapat

- 9 Februari 2022, 08:01 WIB
Begini kata Alissa Wahid putri Gus Dur soal konflik di Desa Wadas.
Begini kata Alissa Wahid putri Gus Dur soal konflik di Desa Wadas. /Instagram @Alissa_wahid

PR BEKASI – Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid angkat bicara soal konflik yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Menurut Alissa Wahid, ia menekankan soal pentingnya membebaskan warga Wadas yang ditangkap berkaitan dengan konflik tersebut.

Sebelumnya telah trending #WadasMelawan di Twitter, ternyata hal itu terkait dengan konflik di desa Wadas tersebut.

Video insiden di Desa Wadas tersebut memang telah lama beredar di media sosial baik Instagram maupun Twitter.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Kisah Wanita Terkena Omicron, hingga Denny Darko Terawang Niat Doddy Sudrajat

Terkait konflik itu, telah ada kurang lebih 23 orang yang dikabarkan dibawa pihak kepolisian, mereka dibawa ke Polsek Bener.

Kabar ini turut mencuri perhatian . Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Muhaimin Iskandar atau yang dikenal dengan Cak Imin.

Pria 55 tahun itu turut mengecam sejumlah pria berseragam polisi yang menangkap warga Desa Wadas tersebut.

"Kekerasan seperti di Wadas harus dihindari," tuturnya dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Fadli Zon Soroti Penangkapan Warga Desa Wadas oleh Aparat Kepolisian: Pembangunan Ini untuk Siapa?

Tak hanya Cak Imin, Alissa Wahid putri mendiang Gus Dur juga turut buka suara terkait kasus yang viral tersebut.

Putri pertama Presiden ke-4 RI itu mengatasnamakan Gusdurian yakni kelompok yang melestarikan 9 nilai-nilai Gus Dur.

“Atas nama @GUSDURians, kami meminta Kapolda Jateng untuk membebaskan warga Wadas yang ditahan.

“Juga meminta kepada Gub Jateng pak @ganjarpranowo untuk menunda pengukuran dll sampai kita selesai bermusyawarah, dan menghindarkan clash antara rakyat dengan aparat Negara,” ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini dan Cancer Rabu, 9 Februari 2022: Belanja Sesuai Kebutuhan

Ia menyampaikan hal itu melalui akun Twitter @AlissaWahid pada 8 Februari 2022 lalu.

“Padahal, kalaupun untuk kepentingan lebih besar, rakyat tetap berhak berpendapat & bertindak atas tanah airnya, sehingga proses "nembung" harus sampai di titik temu yang setara.

“Tidak boleh dikorbankan. Kaidahnya: kebijakan pemimpin haruslah ditujukan untuk kemaslahatan rakyatnya,” tulisnya.

Baca Juga: SEDIH Ikatan Cinta 9 Februari 2022: Tensi Naik Turun, Andin Terpaksa Dirawat hingga Melahirkan

Pikiran-Rakyat.com telah berupaya menghubungi Alissa Wahid untuk meminta izin memeritakannya. Namun saat berita ini ditayangkan, yang bersangkutan belum memberi respons.

Artikel ini sebelumnya pernah tayang di Pikiran-rakyat.com berjudul "Alissa Wahid: Kami Meminta Kapolda Jateng untuk Membebaskan Warga Wadas yang Ditahan".***

Editor: Akhmad Jauhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah