Jawab Tantangan Bin Firman Tresnadi Soal Siapa Aktor Kudeta Jokowi, Boni Hargens: Ini 'Wake Up Call'

- 11 Juni 2020, 12:43 WIB
DIREKTUR Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens merespons tantangan dari Bin Irfan Tresnadi.*
DIREKTUR Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens merespons tantangan dari Bin Irfan Tresnadi.* /RRI/

PR BEKASI - Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens merespons tantangan yang dilayangkan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM) Bin Firman Tresnadi pada Kamis, 11 Juni 2020.

Dilansir RRI oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, menurut pengakuan Boni Hargens, soal ungkapan adanya rencana kudeta pemerintahan Jokowi yang akan dilakukan oleh kubu oposisi merupakan sebagai bentuk peringatan atau 'wake up call'.

"Apa yang saya omong itu cuma 'wake up call'," kata Boni Hargens.

Baca Juga: Tiongkok Produksi Baterai Mobil Lisrik, Mampu Bertahan hingga Jutaan Kilometer 

Lebih lanjut, Boni Hargens menjelaskan bahwa 'wake up call' yang ia sampaikan bertujuan agar publik sadar bahwa ada pergerakan diam-diam yang ingin menghancurkan pemerintahan dan demokrasi Indonesia.

"Selebihnya ya biarkan institusi hukum dan keamanan yang bertindak. Karena itu yurisdiksi mereka," ucapnya.

Sebelumnya dilaporkan Pikiranrakyat-Bekasi.com, Bin Firman Tresnadi menantang Boni Hargens untuk segera melaporkan nama-nama tokoh opisisi yang tengah merancang kudeta terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Bin Firman Tresnadi pun mengakui bahwa belakangan ini, suara-suara kritis terhadap pemerintahan memang kian banyak. Namun rencana kudeta seperti yang disampaikan Boni Hargens ibarat jauh panggang dari api.

Baca Juga: Ikut Terdampak Kenaikan Biaya Listrik, dr Tompi: Tagihan PLN Menggila! 

Pasalnya, menurut Bin Firman Tresnadi, salah satu syarat utama terjadinya kudeta adalah adanya faksionalisasi atau perpecahan di kalangan militer. Namun saat ini, ia merasa hal tersebut tidak nampak.

"Kudeta tanpa dukungan militer tak akan mungkin terjadi," ucap dia.

Selain tidak nampaknya perpecahan militer, partai koalisi pendukung pemerintahan saat ini pun ia nilai masih sangat solid. Begitupun desakan massa yang menginginkan Jokowi-Ma'ruf Amin untuk lengser pun tidak nampak sama sekali.

"Selain tidak adanya faksionalisasi di kalangan militer, juga tidak ada perpecahan di kalangan partai-partai pendukung Jokowi yang bisa melengserkan Jokowi melalui parlemen. Gerakan massa pun tiarap," kata Bin Firman Tresnadi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah