Update COVID-19: Subvarian Baru Omicron, Jubir Kemenkes Lakukan Konferensi Pers Imbau Masyarakat Taati Prokes

- 11 Juni 2022, 12:36 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/

PR BEKASI - Munculnya subvarian baru dari virus Corona menjadi perhatian baru pemerintah untuk meminta masyarakat tetap melaksanakan prokes.

Mohammad Syahril selaku juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Seiring dengan dikabarkan munculnya subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Masyarakat diminta untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti sebelumnya. Tetap menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan lain-lain.

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun YouTube Kementrian Kesehatan RI melakukan konferensi pers terkait update perkembangan COVID-19 yang terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Update Corona Indonesia per Kamis 9 Juni 2022: Kasus Covid-19 Aktif Melonjak Jadi 4.061 Orang Hari Ini

“Prokes menjadi upaya pertama di samping vaksinasi, tentu saja kita tidak ingin ada lonjakan kasus lagi seperti varian Delta maupun Omicron sebelumnya,” ujar jubir Kemenkes dalam konferensi pers tersebut yang digelar pada hari Jumat, 10 Juni 2022, kemarin.

Pihaknya juga mengatakan akan ada evaluasi terkait pelonggaran masker di luar ruangan terbuka, apabila peningkatan kasus subvarian baru tersebut terjadi.

“Tentu saja kita tidak ingin lonjakan kasus lagi. Prokes adalah kewajiban kita, juga bagi mereka yang sakit dan ada komorbid diwajibkan penggunaan masker,” ujarnya.

Setelah di sepuluh menit pertama memaparkan kewajiban disiplin prokes, kemudian beliau menyampaikan kasus subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 yang sudah menimpa empat orang di Indonesia.

Baca Juga: 5 Provinsi Terdeteksi Kembali Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Wiku: Segera Vaksinasi Dosis Ketiga

Kondisi pasien yang terjangkit virus subvarian baru tersebut yaitu, tiga pasien tidak bergejala dan satu pasien WNA yang mengalami gejala ringan, seperti sakit tenggorokan dan tubuh pegal-pegal.

Meskipun transmisi penularan subvarian baru ini lebih cepat, tidak ada indikasi tingkat keparahan yang lebih tinggi dibanding dengan subvarian Omicron sebelumnya.

“Jadi tidak perlu panik, gejala ringan dan kita bisa isolasi mandiri,” ujarnya.

Tapi meskipun demikian, beliau mengingatkan bahwa dua subvarian baru tersebut memiliki penurunan kemampuan terhadap terapi antibodi monoklonal serta mampu untuk menghindar dari kekebalan yang sudah ada pada seseorang baik dari vaksinasi atau antibodi secara alamiah.

Oleh karena itu, penerapan disiplin protokol kesehatan harus digalakan kembali, mengingat empat pasien yang terjangkit tersebut sudah melakukan dan mendapatkan vaksinasi secara lengkap.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: Youtube Kemenkes RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah