Network
PR BEKASI - Untuk kedua kalinya, pendiri yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin, datang ke Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta.
Ahyudin yang datang dengan didampingi oleh pengacaranya, Teuku Pupun Zulkifli, masuk lewat pintu terpisah.
Hal itu menyebabkan awak media hanya dapat bertemu dengan kuasa hukum dari Ahyudin.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Glimpse of Us – Joji, Bikin Galau Satu Dunia
Ahyudin, menurut Teuku Pupun Zulkifli, diperiksa kepolisian berkaitan dengan ACT yang didirikannya termasuk tentang legalitas dan akta organisasi tersebut.
Menurut informasi, masih ada beberapa langkah yang akan diambil pihaknya dan akan segera diselesaikan dalam waktu singkat.
Sedangkan terkait penggelapan dana sosial untuk ahli waris korban jatuhnya Lion Air JT-610, Pupun mengatakan itu masih sebatas dugaan.
Baca Juga: Drama Korea Anna Tayang di Mana? Simak Link Nonton dan Jadwal Tayang Episode 1 hingga Tamat
Kedatangan Ahyudin di Mabes Polri adalah untuk memberikan keterangan terkait penyidikan atas dugaan penyalahgunaan dana sosial di lembaga itu hari ini Senin,11 Juli 2022.
Menurut Kombes Polisi Andri Sudarmaji, Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) IV Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, Ahyudin yang tiba di Gedung Bareskrim sedang menjalani pemeriksaan.
"Ahyudin sudah hadir. Yang lainnya belum," ungkap Andri dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari PMJ News.
Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan
Selain Ahyudin, dikatakan oleh Andri bahwa hari ini ada empat orang yang akan dimintai keterangan.
Penyidik juga akan melanjutkan pemeriksaan terhadap Ibnu Khajar yang merupakan Presiden ACT.
Manager operasional dan bagian keuangan lembaga filantropi ACT juga turut dipanggil penyidik untuk diperiksa.
Baca Juga: 11 Pemain yang Diprediksi Akan Dijual PSG, dari Wijnaldum, Herrera, hingga Icardi
Pemeriksaan bagi keempat petinggi ACT itu dijadwalkan dimulai pukul 10.00 WIB tadi.
"Pemeriksaan sama seperti kemarin yang dimulai jam 10. Hari ini yang dimintai keterangan termasuk manajer operasional dan bagian keuangan ACT," ujar Andri.***
