Beda dengan Saran DMI, Masjid Istiqlal dan Al-Azhar Tidak Gelar Salat Jumat Dua Gelombang

- 19 Juni 2020, 11:13 WIB
Suasana Masjid Istiqlal tanpa karpet dan lengang selama pandemi covid-19.*
Suasana Masjid Istiqlal tanpa karpet dan lengang selama pandemi covid-19.* //ANTARA/Hafidz Mubarak A.

Adapun alasan Masjid Istiqlal tidak memberlakukan aturan ganjil genap, disebutkan oleh Abu Hurairah, karena kapasitas Istiqlal bisa menampung jemaah sebanyak 200 ribu orang. Maka jika jemaah hanya 15 ribu orang, masih bisa diantisipasi dengan penerapan jaga jarak atau physical distancing.

"Belum dibicarakan teknisnya seperti apa, yang jelas Istiqlal cukup luas dan sepertinya tidak memerlukan aturan ganjil genap," ucap Abu Hurairah.

Selain itu, alasan lainnya dikatakan Abu Hurairah bahwa Masjid Istiqlal saat ini masih dalam proses renovasi dan persiapan untuk ibadah di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), maka belum bisa menggelar salat Jumat.

"Belum dibuka hari ini. Prasarana yang direnovasi belum siap masih tahap akhir doakan semoga cepat kelar ya," katanya.

Baca Juga: Dampak Pemangkasan Lanjutan dan Tekanan Pandemi, Harga Minyak Dunia Lanjutkan Kenaikannya 

Sependapat dengan Masjid Istiqlal, Masjid Al-Azhar, melalui Kepala Urusan Rumah Tangga, Yahya mengatakan bahwa tidak akan melaksanakan salat Jumat dalam dua gelombang.

"Salat Jumat di Al-Azhar hanya mengadakan satu gelombang saja sebagaimana pada pekan pertama masa Covid-19 transisi ini, kami melaksanakan satu gelombang saja. Insya Allah kami dapat menampung jemaah walaupun jumlahnya memang banyak yaitu 2 ribu lebih," ucap Yahya.

Ia meyakinkan bahwa Masjid Al-Azhar masih mempunyai area yang luas untuk menampung jamaah yang ingin melaksanakan ibadah shalat jumat, walaupun diterapkan physical distancing.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x