Kasus DBD Meningkat, Kenali Gejalanya yang Berbeda dari Tanda-tanda Covid-19

- 22 Juni 2020, 16:16 WIB
NYAMUK aedes aegypti pembawa virus penyebab demam berdarah dengue (DBD).*
NYAMUK aedes aegypti pembawa virus penyebab demam berdarah dengue (DBD).* /AFP/

“Itu yang tidak ada pada (pasien) Covid-19, perdarahan spontan, mimisan, gusi berdarah atau timbul bintik-bintik merah di kulit bisa terjadi," ujar Mulya Rahma.

"Namun kalau hari ketiga tidak turun (demam), pasti ada gejala-gejala yang kita sebut warning sign seperti sakit perut, lemas, pembesaran hati, penumpukan cairan, dan dari pemeriksaan laboratorium kok ada peningkatan hematokrit yang berasana dan trombosit yang turun di bawah 100.000,” tutur Mulya Rahma.

Baca Juga: Daerah dengan Kasus Corona Tinggi Cenderung Punya Kasus DBD Tinggi Juga, Jawa Barat Salah Satunya 

Mulya menjelaskan terdapat jam-jam tertentu saat nyamuk aedes aegypti secara agresif menggigit seseorang yakni berkisar pukul 10.00-12.00 dan 16.00-17.00.

Maka dari itu untuk menghindari risiko demam berdarah, masyarakat diminta untuk membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah