Baca Juga: Naik Status Ekonomi, Indonesia Diprediksi Akan Lepas dari Jerat Resesi
Terkait hal itu, Reisa Broto Asmoro menyampaikan langkah-langkah solusi pencegahan dengan melakukan 3M, yaitu menguras penampungan air bersih atau mengeringkan genangan air, menutup kolam atau wadah penampungan air dan mengubur barang bekas atau mendaur ulang limbah bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk.
“Itu adalah langkah-langkah utama pencegahan DBD,” ucapnya.
Langkah lain yang praktis yaitu jangan menggantung pakaian bekas pakai yang berpotensi menjadi tempat persembunyian nyamuk DBD di dalam rumah.
“Kebiasaan baru yang mengharuskan kita untuk membersihkan diri setelah sampai di rumah, sekaligus memastikan pakaian yang kita pakai setelah aktivitas langsung dicuci. Sejalan dengan pesan pemerintah untuk memberantas Covid-19, sekaligus dapat mencegah DBD,” kata Reisa Broto Asmoro.
Baca Juga: Sempat Memohon, Ahok Beberkan Kisah Perselingkuhan Veronica Tan dengan 'Good Friend'
Lebih lanjut, Reisa Broto Asmoro meminta warga untuk berkoordinasi dengan pengelola lingkungan dalam upaya pemberantasan nyamuk di pemukiman.
Puncak kasus DBD biasa terjadi menjelang pertengahan tahun. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa wilayah dengan banyak kasus DBD merupakan wilayah dengan kasus Covid-19 yang tinggi seperti Jawa Barat, Lampung, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.***