Pantau Sirkulasi Udara di Ruang Berpendingin di Masa Pandemi Virus Corona

- 15 Juli 2020, 16:12 WIB
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Nasional, Dokter Reisa Broto Asmoro saat konfrensi pers di Media Center Gugus Tugas Virus Corona, Senin 13 Juli 2020.*
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Nasional, Dokter Reisa Broto Asmoro saat konfrensi pers di Media Center Gugus Tugas Virus Corona, Senin 13 Juli 2020.* /BNPB / Dume Sinaga/

PR BEKASI - Para peneliti masih melakukan mengkaji karakteristik virus corona atau Covid-19.

Ilmu mengenai Covid-19 juga masih terus berkembang, pengetahuan manusia tentang penyakit yang sangat baru ini akan terus berubah dan berkembang sesuai penemuan dan penelitian terbaru.

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan, beberapa hari belakangan ini muncul kekhawatiran masyarakat terkait dengan penularan Covid-19 yang disebarkan melalui udara atau airborne.

Baca Juga: BMKG Indikasikan Potensi Sejumlah Wilayah Akan Dilanda Kekeringan Meteorologis

Meskipun penelitian mengenai konteks tersebut terus dikaji, setiap individu perlu tetap waspada dan siap siaga untuk mengantisipasi potensi penularan, khususnya terkait peredaran udara di ruang tertutup berpendingin atau air conditioner.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rabu, 15 Juli 2020, Dokter Reisa berpesan, pertama, ventilasi atau sirkulasi udara dalam ruangan harus benar-benar diperhatikan.

"Maka, pastikan ruang kerja atau ruang tempat kita beraktivitas memiliki sirkulasi udara yang baik dan mendapatkan sinar matahari," ujar dr Reisa Broto Asmoro pada konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Selasa, 14 Juli 2020.

Baca Juga: Jokowi Akan Pangkas 18 Lembaga Negara, DPR: Kami Apresiasi

Kedua, pastikan menjaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang.

Ketiga, selalu pakai masker selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum termasuk di ruangan kantor.

Keempat, hindari memegang permukaan benda yang kotor digunakan bersama dengan orang lain.

Baca Juga: Banjir Bandang Luwu Utara, Lebih dari 4.000 Keluarga Terdampak dan Bandara Ditutup

Kelima, bersihkan permukaan-permukaan benda yang ada di sekitar ruangan dengan cairan desinfektan secara teratur.

Ia menyampaikan bahwa kita harus benar-benar mengerti bagaimana, kapan dan dalam situasi penyebaran virus corona terjadi antar manusia.

Dalam suatu penelitian, transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol seperti di fasilitas kesehatan, seperti melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resusitasi jantung dan kegiatan serupa lainnya.

Baca Juga: Skenario Terencana Di Balik Pembunuhan Editor Metro TV, Dugaan Motif Cinta Segitiga Akan Diselidiki

Dokter Reisa mengatakan, percikan air liur atau droplets yang dikeluarkan ketika seseorang itu batuk, bersin, berbicara atau bahkan bernyanyi.

WHO mendefinisikan penularan melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol, yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.

Menurutnya, teori menunjukkan bahwa sejumlah droplets pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri itu adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil, sehingga dapat melayang di udara.

Baca Juga: Meski Ditawari Uang Damai 20 Juta, Wasit Korban di Bekasi Anianya Tetap Lapor Polisi

"Saya ulangi lagi, droplets adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer. Sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer. Dan airborne adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh," katanya.

Di akhir, Reisa memberikan tips tambahan untuk pencegahan penularan Covid-19. Kita harus memakai masker dengan benar.

"Pastikan tidak memegang bagian luar, pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker. Tidak diturunkan ke dagu, apalagi jarang mengganti masker. Ingat, ganti masker setiap 4 jam sekali, atau apabila basah atau lembab. Ini penting sekali diperhatikan agar terhindar dari infeksi kuman yang menempel pada masker," tuturnya.

Baca Juga: Lewat Taaruf, Prilly Latucosina dan Reza Rahadian Pamer Cincin dan Kemesraan

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa beberapa penelitian dan tim pakar menyarankan penggunaan air purifier dan atau lampu dengan sinar ultraviolet C, itu juga akan membantu mengurangi risiko penularan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x