Beri Uang Tutup Mulut Rp100.000, Pekerja Kebun Tega Cabuli Siswi SD di Kotawaringin Timur

- 30 Juli 2020, 16:18 WIB
Ilustrasi kekerasan terhadap anak-anak.*
Ilustrasi kekerasan terhadap anak-anak.* /DOK. PRFMNEWS//Dok PRFM.

PR BEKASI - Gadis berusia 13 tahun yang masih berstatus siswi Sekolah Dasar di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diperkosa seorang pekerja sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit saat orang tua korban sedang bekerja.

Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Kota Besi Iptu Erik Andersen di Sampit, membenarkan kejadian itu pada Rabu, 29 Juli 2020.

Kasus perkosaan ini terjadi pada Senin, 27 Juli 2020, sekitar pukul 12.00 WIB di tempat tinggal korban

Baca Juga: Pemkab Bekasi Bantu Rekam E-KTP Penyandang Disabilitas 

"Laporan tindak pidana kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan ini sudah kami terima. Korban sudah divisum. Saat ini, kasus ini sedang kami selidiki lebih lanjut," katanya.

Saat kejadian, orang tua korban sedang tidak ada di rumah. Saat itu korban sedang membersihkan rumah, tiba-tiba pelaku datang dan memeluk korban dari belakang.

Korban kaget dan langsung berlari ke luar rumah. Pelaku ternyata masih ada di dalam rumah.

Korban memang sudah kenal dengan pelaku karena pelaku bekerja di perusahaan yang sama dengan tempat ayah korban bekerja. Korban kembali masuk ke dalam rumah dan menawari pelaku kopi, namun pelaku menolak.

Baca Juga: Intip Potongan Rambut Baru Mohamed Salah Selepas Berpisah dengan Dejan Lovern, Terlihat Lebih Segar 

Pelaku kemudian pulang menggunakan sepeda motornya. Selanjutnya korban masuk ke kamar untuk tidur.

Tidak berapa lama, ternyata pelaku kembali ke rumah korban dan berhasil masuk. Pelaku kemudian membekap korban yang sempat berteriak.

Gadis malang tersebut tidak bisa melawan karena pelaku membekap mulutnya dengan sarung bantal. Tidak hanya itu, pelaku juga mengikat tangan dan kaki korban sehingga korban tidak bisa lagi melawan.

Pelaku kemudian dengan tega melampiaskan nafsunya kepada bocah malang itu. Usai melakukan tindakan tercela itu, pelaku memberi uang Rp100.000 seraya mengingatkan korban untuk tidak menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya.

Baca Juga: Klaster Baru Covid-19, Gedung Sate Ditutup Dua Pekan dan Pegawai Jalani WFH 

Tindakan asusila ini terbongkar setelah korban merasa sakit pada bagian atas perutnya. Korban kemudian menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orangtuanya.

"Orang tua korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kota Besi untuk diproses lebih lanjut. Kasus ini masih kami selidiki," kata Erik Andersen.

Kejadian memilukan ini menambah panjang daftar kasus asusila terhadap anak di bawah umur di kabupaten ini sepanjang Juli ini.

Baca Juga: Diancam Anak-anaknya Jika Pakai Narkoba Lagi, Nunung: Bisa Bunuh Diri Aku 

Sebelumnya, dua kasus asusila terjadi di Sampit yang pelakunya di antaranya merupakan pengamen jalanan yang dikenal korban melalui media sosial.

Para orang tua diimbau meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, termasuk dalam hal penggunaan media sosial. Anak-anak harus dilindungi dari pengaruh negatif media sosial serta dilindungi dari situasi yang mengancam keselamatan dan keamanan anak.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x