Bantuan Gaji Rp600.000 per Bulan bagi Pekerja Dinilai Sudah Tepat, Tokoh NU Minta Aparat Hukum Awasi

- 10 Agustus 2020, 12:59 WIB
Ilustrasi buruh, pekerja pabrik yang bergaji di bawah Rp5 juta.
Ilustrasi buruh, pekerja pabrik yang bergaji di bawah Rp5 juta. //ANTARA

PR BEKASI - Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Ubaidillah Amin Mochamad atau akrab disapa Gus Ubaid menilai program pemerintah membantu subsidi gaji sebesar Rp600.000 kepada pekerja berpenghasilan di bawah Rp5 juta merupakan langkah yang tepat.

"Apa yang dilakukan pemerintah dengan membantu memberikan uang tambahan itu sangat kami apresiasi," ujarnya di Surabaya, Jawa Timur pada Senin, 10 Agustus 2020.

Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) memastikan bantuan subsidi gaji untuk pekerja formal sebesar Rp600.000 per bulan akan disalurkan pada tahap pertama pada kuartal III 2020 atau berarti selambat-lambatnya September 2020.

Baca Juga: Warga AS Masuk Islam, Ucap Syahadat Dibimbing Sheikh Al-Sudais 

Bantuan tersebut akan diberikan selama empat bulan pada tahun ini dan disalurkan dalam dua tahap.

Program subsidi gaji ini merupakan stimulus terbaru dari pemerintah yang ditujukan kepada pekerja formal dengan kriteria gaji di bawah Rp 5 juta yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan bukan pegawai BUMN atau aparatur sipil negara.

Gus Ubaid juga meminta kepada aparat hukum seperti KPK, kejaksaan, dan kepolisian untuk ikut mengawasi penyaluran dana tersebut agar benar-benar sampai ke tangan masyarakat.

Sedangkan, terkait penggunaan dana, ia berharap masyarakat menggunakan sesuai kebutuhannya.

Baca Juga: Masa Sosialisai Berakhir, Sanksi Tilang Ganjil Genap Mulai Diberlakukan Senin 10 Agustus 2020 

"Yang jelas, menurut saya, pergunakanlah untuk belanja produk-produk buatan dalam negeri supaya negara ini terselamatkan dari resesi ekonomi," ucap Wakil Ketua PP Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) tersebut seperti dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Gus Ubaid mengaku dalam beberapa minggu ini berkeliling di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat untuk melihat masyarakat tetap menjalankan rutinitas seperti biasa, semisal pasar tradisional tetap ramai, termasuk pedagang makanan di pinggir jalan.

"Setelah saya tanya memang omzetnya turun akan tetapi tidak sesignifikan orang-orang Jakarta bilang. Kalau mal memang saya lihat di beberapa daerah menurun drastis pengunjungnya," katanya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Terdaftar Sebagai Relawan Vaksin Covid-19, Warganet Cari Terawan dan Prabowo Subianto 

Ia optimistis bahwa negara Indonesia tidak terjadi resesi ekonomi ataupun jika terjadi maka tak seberat negara lain.

"Saya yakin kita bisa menghindarinya (resesi), asalkan kegiatan perekonomian masyarakat di daerah bisa terus berjalan dan rajin belanja produk dalam negeri," katanya.

Gus Ubaid juga menyarankan penerimaan tambahan dana juga menyasar guru honorer yang belum mendapatkan sertifikasi dan tunjangan dari pemerintah.

Termasuk, kata dia, tunjangan untuk para ustaz di pesantren dan guru ngaji di musala di desa-desa se-Tanah Air.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x