Sampaikan Duka Cita untuk Nakes, Jokowi Ingatkan Masyarakat Lebih Disiplin Protokol Kesehatan

- 2 September 2020, 15:14 WIB
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman.
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman. /Twitter @fadjroeL

PR BEKASI - Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya para tenaga medis yang bekerja sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia.
 
Hal ini Presiden sampaikan lewat Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman pada Selasa, 2 September 2020 yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.
 
"Presiden juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tenaga medis yang bekerja sangat keras dan sangat baik sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, berjibaku tanpa sekat apa pun, dengan penuh dedikasi dan profesional," katanya.

Baca Juga: Sempat Dirawat di Rumah Sakit, Lesty Kejora: Ditemani Mama dan Kak Rizky Billar

Menurut Fadjroel, pemerintah tak henti-hentinya mengajak setiap orang untuk disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak agar rumah sakit serta tenaga medis tidak kewalahan dalam menangani pasien COVID-19.
 
"Masyarakat menjadi garis depan memutus mata rantai penyebaran COVID-19," ujarnya.
 
Sementara terhadap tenaga medis dan rumah sakit, pemerintah mengharapkan senantiasa disiplin dalam penerapan sistem sistem shift atau pembatasan jam kerja.
 
Ia juga mengatakan mengupayakan perlindungan bagi tenaga medis karena mereka penolong terakhir masyarakat bila terdampak COVID-19

Baca Juga: Kasus Penembakan Membabi Buta di Selandia Baru, Pelaku Ditetapkan Sebagai Entitas Teroris

“Pemerintah pun menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk melindungi tenaga medis kita, termasuk APD lengkap dan insentif," katanya.
 
Fadjroel Rachman menambahkan bahwa Kepala Negara tak pernah lelah mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia agar lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga dapat meringankan pekerjaan tenaga medis.
 
"Saling mengingatkan, bergotong-royong kebangsaan dan kemanusiaan pada 267 juta rakyat Indonesia adalah kunci disiplin penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional untuk keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan hidup seluruh rakyat Indonesia," kata Fadjroel Rachman.
 
Adapun Presiden Jokowi juga menegaskan tiga strategi pemerintah untuk menyediakan vaksin COVID-19.

Baca Juga: Kata 'Anjay' Masih Jadi Polemik, Kak Seto: Jangan Diteruskan, Bisa Rusak Persahabatan

Yaitu pertama mencari vaksin yang diproduksi pihak manapun di seluruh dunia, kemudian kedua kerja sama riset dan produksi Biofarma, perguruan tinggi, lembaga dalam dan luar negeri serta yang ketiga adalah riset vaksin merah-putih oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
 
Seperti diketahui, pada 31 Agustus 2020, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sudah 100 orang dokter yang meninggal dunia akibat COVID-19 sejak Maret hingga Agustus 2020.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x