Pengembangan Vaksin Telah Capai 50 Persen, Bamsoet: Pastikan Vaksin Aman Digunakan oleh Manusia

- 4 September 2020, 13:07 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. / Instagram/@bambang.soesatyo

PR BEKASI –  Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah memastikan keamanan dan kehalalan vaksin Covid-19 yang akan digunakan oleh manusia, setelah lolos dalam semua tahapan uji klinis.

"Kami minta pemerintah memastikan vaksin ini nantinya aman untuk digunakan oleh manusia, setelah lolos dalam semua tahapan uji klinis, serta halal dikonsumsi oleh masyarakat," ungkap Bambang dalam keterangannya, Jumat, 04 September 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs RRI.

Dengan hal tersebut, pria yang lebih akrab disapa Bamsoet tersebut juga terus mendorong pemerintah mendukung Lembaga Biomolekuler Eijkman yang diberi kepercayaan untuk melakukan pengembangan vaksin merah putih bersama beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Baca Juga: Tepis Ancaman Radikalisme dan Terorisme, Ma'ruf Amin: LDII Harus Turut Jaga Kerukunan Umat

"Pemerintah harus mendukung ini, agar target untuk memproduksi vaksin secara massal pada tahun 2021 dapat tercapai dan dapat dipergunakan," ucapnya.

Saat ini penelitian vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman sebagai penangkal virus corona, SARS-CoV-2, telah mencapai 50 persen.

Vaksin berplatform sub-unit protein rekombinan berbasis sel mamalia maupun sel ragi itu diharapkan selesai tahap uji pada hewan akhir tahun ini, sehingga pada awal 2021 Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksin kepada PT Bio Farma untuk kemudian dilakukan uji klinis pada manusia.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini, Jumat, 4 September 2020

"Sehingga di awal tahun depan insyaallah Lembaga Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksinnya kepada Bio Farma untuk di-scale up ya untuk level produksi dan kemudian dimulai uji klinis tentunya klinis tahap 1, 2, dan 3," tutur Bambang.

Selain dengan platform subunit protein rekombinan, Lembaga Eijkman juga memulai mengembangkan vaksin dengan pendekatan "inactivated virus" atau virus yang dilemahkan.

Menteri Riset dan Teknologi, Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan bahwa vaksin tersebut diharapakan bisa diproduksi untuk tahap awal pada triwulan III/2021.

Baca Juga: Data Pengangguran Amerika Picu Kekhawatiran Permintaan BBM, Harga Minyak Terus Merosot

"Di triwulan III/2021 harapannya kita sudah bisa memproduksi tahapan awal dari vaksin Merah Putih ini untuk keperluan publik," ungkap Bamsoet.

Namun, Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi nasional, Erick Thohir, meminta kepada masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meski nanti ada vaksin.

"vaksin ada limitasinya enam bulan sampai dua tahun, berarti setelah diimunisasi atau divaksinasi bukan berarti sehat selama-lamanya tidak terkena selama-lamanya, karena itu protokol Covid-19 harus terus dijalankan. Memang melelahkan, tapi ini menjadi bagian kehidupan baru." tutur Erick Thohir di Jakarta pada hari kamis, 3 September 2020.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah