150 TKA Tiongkok Kembali Masuk ke Pulau Bintan, Disnaker: Mereka Ini Lebih Paham

- 6 September 2020, 10:32 WIB
Pesawat Qingdao Airlines Nomor B-30AU yang mengangkut 150 TKA Tiongkok tiba di Bandara RHF Tanjungpinang, Sabtu, 5 September 2020. /ANTARA/Ogen/am
Pesawat Qingdao Airlines Nomor B-30AU yang mengangkut 150 TKA Tiongkok tiba di Bandara RHF Tanjungpinang, Sabtu, 5 September 2020. /ANTARA/Ogen/am /

 

PR BEKASI - 150 TKA asal Tiongkok kembali masuk ke PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) Galang Batang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), melalui Bandara RHF Tanjungpinang dengan menggunakan pesawat Qingdao Airlines Nomor B-30AU, Sabtu, 5 September 2020.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, tampak sejumlah petugas medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tanjungpinang berpakaian lengkap alat pelindung diri siaga menyambut kedatangan para TKA tersebut.

Satu per satu, TKA yang turun dari pesawat itu dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan menjalani tes usap (swab), setelah itu mereka langsung menaiki bus menuju ke PT BAI Bintan.

Baca Juga: Soal Dua Anak Korban Kekerasan Seksual Ayah Kandung Diusir Warga, Komnas PA Beri Perhatian Serius

"Meskipun mereka sudah tes swab di negara asal dengan hasil negatif. Di pintu masuk negara tetap kita tes swab ulang guna mengantisipasi COVID-19," ujar Kepala KKP Tanjungpinang, Agus Jamaluddin.

Sampel tes PCR TKA Tiongkok ini akan dikirim ke RSKI Galang di Batam, dan hasilnya keluar sekitar delapan jam kemudian.

Jika ditemukan ada TKA hasil tesnya positif, maka akan langsung dirawat di rumah sakit khusus pasien COVID-19 tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah KemenBUMN Angkat Advisor dengan Gaji Minimal Rp40 Juta di Luar Fasilitas?

"Kendati hasil tesnya negatif, mereka tetap dikarantina mandiri dulu selama 14 hari di wisma PT BAI, baru kemudian diperbolehkan beraktivitas," tuturnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kepri, Abdul Bar, turut membenarkan masuknya 150 TKA Tiongkok ke PT BAI.

"Semalam kami terima informasi dari PT BAI, memang ada 150 TKA asal China yang masuk hari ini," tutur Abdul Bar.

Baca Juga: Buntut Ucapan Puan Maharani, Mulyadi Kembalikan Surat Dukungan PDIP, Bamusi: Tak Ada Maksud Begitu

Dia menyebut, TKA tersebut merupakan tenaga ahli yang dikontrak sekitar enam bulan hingga setahun untuk menyelesaikan proyek konstruksi di PT BAI.

"PT BAI turut melibatkan tenaga kerja lokal untuk proyek tersebut," ucapnya.

Keberadaan TKA memang dibutuhkan oleh PT BAI mengingat ada beberapa produk, misalnya peralatan mesin yang dibeli dari Tiongkok, dan dalam pengoperasiannya memerlukan tenaga ahli. Namun, seiring berjalan waktu diharapkan dapat diambil alih pekerja lokal.

Baca Juga: Hadir dalam 'On and Off', Kim Sae Ron Tunjukkan Aktifitas Sehari-Hari dan Keahlian Memasaknya

"Bukan berarti tenaga kerja lokal tidak mampu, hanya saja TKA ini kan lebih paham. Nah, ilmunya itu bisa diserap pekerja kita, supaya ke depan bisa dikerjakan sendiri tanpa keterlibatan mereka lagi," katanya.

Abdul Bar pun menjamin pekerja asing tersebut sudah memenuhi persyaratan bekerja di Bintan, karena telah mengantongi izin Rencana Pengunaan TKA (RPTKA) dari Kementerian Tenaga Kerja.

"Kalau menyangkut perizinan itu wewenang pusat, tugas kami hanya melakukan pengawasan melalui pendataan rutin terkait keberadaan TKA China ini," tuturnya.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x