Selamatkan Ratusan Pengungsi Rohingya, PBB Takjub dan Apreasiasi Warga Aceh

- 9 September 2020, 20:33 WIB
Juru Bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Babar Baloch menyampaikan informasi mengenai bantuan kemanusiaan untuk pengungsi etnis Rohingya di Aceh saat jumpa pers di Jenewa, Swiss pada Selasa, 8 September 2020.
Juru Bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Babar Baloch menyampaikan informasi mengenai bantuan kemanusiaan untuk pengungsi etnis Rohingya di Aceh saat jumpa pers di Jenewa, Swiss pada Selasa, 8 September 2020. /ANTARA/HO-UNifeed

PR BEKASI - Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) menyambut baik aksi penyelamatan yang dilakukan warga Aceh terhadap lebih dari 290 pengungsi etnis Rohingya setelah mereka terombang-ambing di tengah lautan selama tujuh bulan.

“UNHCR, badan PBB untuk pengungsi, menyambut baik upaya penyelamatan hampir 300 orang pengungsi Rohingya di pesisir utara Aceh, Indonesia pada Senin, 7 September lalu," kata Juru Bicara UNHCR, Babar Baloch saat jumpa pers di Jenewa, Swiss, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi PBB.

"Ratusan pengungsi ini telah berjuang untuk bertahan hidup di lautan dengan kondisi yang buruk selama tujuh bulan,” tambahnya.

Baca Juga: Kasusnya Dalam Penyidikan, Reza Artamevia Pasrahkan Nasibnya Kepada BNN 

Data Organisasi Migrasi Internasional (IOM) mengatakan ada 296 pengungsi yang berlabuh di Pantai Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh sekitar pukul 1.00 WIB pada Senin, 7 September 2020.

IOM meyakini ratusan pengungsi tersebut merupakan satu kelompok dengan 94 warga etnis Rohingya yang diselamatkan nelayan di Pantai Lancok, Kabupaten Aceh Utara pada 24 Juni 2020.

“Para pengungsi kemungkinan berasal dari satu kapal induk yang membawa 500 penumpang yang berlayar menuju Malaysia tujuh bulan lalu. Satu perahu lainnya, yang membawa 269 warga etnis Rohingya, telah berlabuh di Langkawi, Malaysia, pada 8 Juni,” tutur Juru Bicara IOM, Paul Dillon.

Menurut kesaksian seorang penyintas yang berusia 20 tahun, ratusan pengungsi itu berasal dari kamp di Cox’s Bazar, Bangladesh dan mereka telah berganti-ganti kapal sejak pertama kali berlayar tujuh bulan lalu, terang Baloch.

Baca Juga: Calon Kepala Daerah Sengaja Buat Kerumunan, Kapolri Keluarkan Perintah Tegas untuk Jajarannya 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x