Diminta Terapkan Juga PSBB Skala Mikro, Pengamat: New Normal Pemerintah Adalah Malapetaka!

- 11 September 2020, 06:40 WIB
Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Wiku Adisasmito.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Wiku Adisasmito. /Antara

Wiku menambahkan, kasus Covid-19 di ibu kota relatif terkendali pada masa PSBB tahap I, II, dan III. Namun, saat memasuki PSBB transisi kasus Covid-19 cenderung meningkat.

Maka dari itu, masyarakat diminta untuk mengetatkan kembali protokol kesehatan selama beraktivitas.

Senada dengan Wiku Adisasmito, Ujang Komarudin selaku Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), menilai langkah yang diambil Gubernur mengenai penerapan kembali PSBB total sudah sangat tepat.

Dikutip dari RRI, dia mengatakan bahwa sejauh ini, kebijakan new normal yang telah diterapkan bukanlah solusi bagi masyarakat, melainkan sebuah malapetaka. Kebijakan tersebut beberapa kali digaung oleh Presiden Jokowi ketika melihat melandainya kasus dan ekonomi yang kian kritis.

Baca Juga: Kritik Aturan PSBB Total di Jakarta, Ruhut Sitompul: Bukti Anies Baswedan Tidak Becus Jadi Gubernur

“Jika tidak dilakukan PSBB, penyebaran corona makin sulit dikendalikan dan dibendung,” ucap Ujang Komaruddin, Jumat, 11 September 2020.

Dia menyampaikan, lebih jauh lagi, sulitnya menghambat laju penyebaran virus corona di wilayah ibu kota saat ini sudah sangat memprihatinkan.

Ditambah, polemik PSBB total yang mengakibatkan sebagian masyarakat di DKI Jakarta akan kesulitan mencari sumber penghasilan.

Sementara di sisi lain, bantuan sosial yang disalurkan oleh Pemprov DKI Jakarta tidak berjalan efektif. “Tentu tidak cukup hanya dengan menyalurkan bansos lalu selesai persoalan. Hal-hal lain juga harus diperhatikan,” ungkapnya.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x