Diakui Dunia, Siti Nurbaya Ungkap 3 Kekuatan Indonesia dalam Capaian Pelestarian Lingkungan Hidup

- 17 September 2020, 12:32 WIB
Politisi partai Nasdem yang juga mantan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2019.
Politisi partai Nasdem yang juga mantan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2019. /ANTARA/

PR BEKASI – Berbagai kebijakan yang merupakan langkah dan upaya pemerintah Indonesia dalam membangun lingkungan hidup selama beberapa tahun terakhir disebut telah membuahkan hasil dan mendapatkan pengakuan internasional.

Keberhasilan tersebut salah satunya yakni menekan emisi gas rumah kaca (GRK). Alhasil, Indonesia mendapatkan pendanaan dari pemerintah Norwegia sebesar Rp840 miliar Green Climate Fund (GCF) sebesar 103 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp1.545 miliar.

Terkait capaian ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan pelestarian hidup.

Baca Juga: Kampanye ‘Semua Rp1’, ShopeePay Dorong Adopsi Transaksi Contactless dengan Lebih dari 8 Juta Voucher

Sebagaimana intruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pemerintah memastikan ketersediaan lingkungan hdup yang baik bagi masyarakat.

"Indonesia berbekal tiga kekuatan dalam membangun lingkungan hidup dan kehutanan yaitu kekuatan moral, intelektual, dan perdanaan. Sehingga mampu mewujudkan visi pelestarian lingkungan," kata Siti dalam pertemuan virtual antarmenteri lingkungan hidup negara anggota G20 pada Rabu, 16 September 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, lanjut dia, pemerintah Indonesia telah melakukan moratorium penerbitan izin baru mengenai pemanfaatan hutan alam primer dan lahan gambut sejak 2011.

Baca Juga: Hasil Penelitian Terbaru Ungkap Orang yang Menggunakan Kacamata Lima Kali Lebih Kecil Tertular Covid

Pemerintah Indonesia juga terus berupaya untuk meningkatkan pemulihan lanskap hutan dan juga akselerasi program perhutanan sosial, serta meningkatkan efektifitas pengelolaan konservasi.

Siti Nurbaya juga tidak lupa mengungkapkan apresiasinya terhadap dunia usaha dalam merehabilitasi lahan.

Yakni, total 102.000 Hektare (Ha) telah ditanami dengan partisipasi dunia usaha dan para pemegang izin.

Baca Juga: Setelah Dikonsumsi Berbulan-bulan, Keluarga Ini Kaget Temukan Bangkai Kelelawar di Dasar Toples Saus

"Target rehabilitasi adalah seluas 637.000 Ha kawasan mangrove yang kritis dari total 3.3 juta Ha luas hutan mangrove di Indonesia, yang telah dimulai tahun 2020 ini," ungkapnya.

Untuk diketahui, pada 2019, Indonesia berhasil meloloskan beberapa resolusi saat sidang UNEA-4 termasuk tentang pengelolaan terumbu karang berkelnjutan.

Resolusi UNEA-4 tersebut telah diimplementasikan Pemerintah Indonesia dengan membangun basis data, regulasi, dan jaringan nasional untuk pengelolaan terumbu karang.

Baca Juga: Rawan Pemalsuan dan Penyalahgunaan Seragam Baru Satpam, Polri: Kita Akan Proses Sesuai Undang-undang

Selain itu Menteri Siti meminta anggota G20 agar memperkuat kolabrasi dalam tindakan nyata saat kondisi dunia masih dilanda pandemi COVID-19.

Ia yakin dengan kerja sama yang kuat, dunia dapat kembali pulih bahkan lebih baik dari sebelumnya.

"Kita harus yakin dan percaya, bahwa dengan konsistensi dalam kerja sama, kita akan berhasil membangun kembali lingkungan dunia dengan hasil yang lebih baik, dan dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan." tutur Siti Nurbaya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x