Network
PATRIOT BEKASI - Hasil peritungan nyata atau real count masih berjalan, salah satu yang mengundang perhatian adalah perolehan suara untuk partai yang nantinya dapat maju ke Senayan.
Sebagaimana diketahui, PDIP saat ini tengah memimpin dengan perolehan suara mencapai 16,41 persen, sementara PSI sebelumnya hanya mencapai 2 persen saja.
Namun, beberapa waktu ini, di tengah berbagai berita dan fokus masyarakat tidak pada real count DPR ternyata PSI kini mencapai 3,12 persen.
Baca Juga: Sambut Ramadhan, Berikut Doa dan Ucapan Terbaik untuk Diberikan ke Teman maupun Kerabat
Angka tersebut berdasarkan hasil real count dari KPU yang kini mencapai 65,73 persen dari 823,236 TPS dan diperbarui pada 2 Maret 2024 jam 10.00
Lebih lanjut, ledakan suara PSI ini pun menuai perhatian di media sosial X.
Salah satu netizen dengan nama akun @MSMujab22, yang melakukan peritungan terkait suara PSI menyatakan bahwa partai tersebut bertambah suaranya sebanya 19,000 hanya dalam waktu dua jam dari 110 TPS.
Dalam peritungannya pun disampaikan bahwa partai ini bertambah suaranya sebanyak 9,000 dalam waktu sejam.
Di sisi lain, twit dari netizen tersebut pun menuai komentar, salah satunya informasi dari salah satu penyelenggara petugas pemilihan umum dari Tegal.
Dia menyampaikan bahwa dia menjadi pengawas TPS Bawaslu, dia melakukan rekap atau peritungan ulang menggunakan sheet atau lembar yang sudah disediakan.
Ternyata rumusan untuk bagian Caleg yang berasal dari PSI teritung dua kali, dan dia mengaku rekap di tempatnya sudah diperbaiki, tetapi untuk lokasi lain tidak diketahui.
Sementara itu, ledakan suara untuk partai yang melaju ke Senayan juga terjadi pada Gelora.
Dengan bertambahnya jumlah TPS yang masuk yaitu sebanyak 102, suara tambahan untuk PSI ialah 12,000 dan 17,000 untuk Gelora.
Netizen pun merasa heran mengapa ledakan suara ini hanya terjadi pada Gelora dan PSI.
Penambahan data ini memicu kecurigaan adanya kecurangan lain dalam Pemilu 2024 kemarin, tetapi KPU maupun Bawaslu masih belum memberikan tanggapan soal bertambahnya suara PSI dan Gelora yan dianggap mencurigakan.***
