Acara KAMI di Jatim Dibubarkan Polisi, Din Syamsudin: Itu Bukan Acara Deklarasi, Tapi Silaturahmi

- 29 September 2020, 10:51 WIB
Presidium KAMI Din Syamsuddin, Instagram/@m_dinsyamsuddin
Presidium KAMI Din Syamsuddin, Instagram/@m_dinsyamsuddin /

 

PR BEKASI – Acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang diselenggarakan di Surabaya disebut bukan sebuah deklarasi.

Acara yang diselenggarakan di Gedung Juang 45, Kota Surabaya tersebut dihentikan dan dibubarkan oleh pihak kepolisian.

Din Syamsuddin selaku Presidium KAMI, melalui keterangannya mengungkapkan bahwa acara tersebut bukanlah sebuah deklarasi.

Baca Juga: Dapat Korbankan Penyelenggara Pemilu, DKPP Imbau Parpol Tertibkan Administrasi Silon dan Sipol

“Itu acaranya bukan deklarasi, karena sudah pada 18 Agustus lalu,” kata Din Syamsudin seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs RRI.

Din Syamsudin mengatakan bahwa kegiatan yang juga dihadiri oleh Gatot Nurmantyo tersebut merupakan ajang silaturahmi akbar KAMI di Jawa Timur.

Acara yang mengangkat tema “Mengantisipasi Bangkitnya Komunisme Gaya Baru” tersebut, sebelumnya juga telah diketahui oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Meski Baru Temukan Gas Fosfin, Rusia Klaim Kepemilikan Venus secara Sepihak

Diketahui, acara KAMI Jawa Timur batal digelar di Gedung Juang 45 Surabaya.

Salah satu deklarator KAMI, Gatot Nurmantyo kemudian berpidato di Graha Jabal Nur, Jambangan, Surabaya.

“Saya kebetulan datang disuruh ke Jabal Nur, karena semua perwakilan ulama dan habaib berkumpul di Jabal Nur,” ungkapnya di Masjid Assalam Puri Mas, Surabaya.

Baca Juga: Tak Ingin Ulang Kejadian Sama, Hong Kong Larang Demonstrasi di Hari Kemerdekaan Tiongkok

“Karena diberi tahu tidak bisa ke sana (Gedung Juang 45) karena didemo, jadi habis itu dianggap sudah deklarasi saja. (Saya diminta) tolong memberi sepatah-dua kata,” tutur Gatot melanjutkan.

Kepada wartawan di Jalan Jambangan Kebon Agung, Surabaya, Gatot pun menyampaikan bahwa mereka harus mengikuti apa yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

“Jadi kita harus ikuti apa yang dilakukan oleh aparat kepolisian, sudah selesai semuanya. Di sini bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga: Resesi Hantui Ekonomi Indonesia, BI: Jangan Wariskan Generasi Berikutnya APBN yang Diisi Utang

Dalam kesempatan lain, Gatot Nurmantyo menuding bahwa aksi penolakan terhadap acara KAMI di Gedung Juang 45 dan Graha Jabal Nur Surabaya, diikuti oleh massa bayaran.

“Saya mengimbau kepada rekan-rekan KAMI, bahwa kita harus bersyukur. Karena yang demo di sana, karena kehadiran KAMI akhirnya ada demo,” tuturnya.

“Demo kan dibayar. Dalam ekonomi susah seperti ini, ada rekan-rekan yang kesulitan dan ada tawaran, ya diterima,” ungkap Gatot melanjutkan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x