'Bar' di Dekat Gedung Parlemen Tuai Sorotan, Pengamat Politik: Ini Bisa Pengaruhi Citra DPR

- 29 September 2020, 21:30 WIB
Restoran Holy Wings Kelapa Gading, yang juga dilengkapi fasilitas Bar.
Restoran Holy Wings Kelapa Gading, yang juga dilengkapi fasilitas Bar. /RRI

PR BEKASI - Sudah umum diketahui jika letak Gedung DPR/MPR RI di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat sangat dekat dengan beberapa pusat perbelanjaan atau mal.

Bahkan, kini tanah di Taman Ria Senayan yang diketahui milik Sekretariat Negara juga ikut menjadi pusat perbelanjaan gaya hidup atau lifestyle mall, Senayan Park.

Setelah sebelumnya tanah itu sempat ingin dibangun proyek apartemen atau rumah inap bagi anggota DPR periode 2014-2019.

Tidak hanya ada perbelanjaan dan kafe, mal Senayan Park bahkan menyuguhkan restoran 'Holy Wings' yang merangkap bar. Jam bukanya pun dimulai pukul 16.00 WIB sampai 2.00 WIB dini hari.

Baca Juga: Simpan Sabu di Sarung Ponsel, Pria Paruh Baya Diamankan Unit Narkoba Polsek Bantar Gebang 

Keberadaan restoran 'Holy Wings' yang merangkap bar tentu menjadi sorotan publik karena letaknya yang sangat dekat dengan gedung DPR.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi), Lucius Karus menilai, restoran merangkap bar tidak layak berada di dekat Gedung MPR/DPR/DPD RI karena gedung tersebut mencerminkan lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

"Itu prinsipnya pasti merusak akhlak dan moral, karena menjual minuman alkohol," kata Lucius, Selasa, 29 September 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Untuk itu, dirinya menilai harus ada tanggapan yang serius dari DPR, MPR, dan DPD terkait masalah bar tersebut.

Baca Juga: Batas Waktu Dua Pekan bagi Luhut Binsar Pandjaitan dari Jokowi Habis, Apakah Berhasil? 

Sepaham dengan Lucius, Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah juga menilai keberadaan tempat hiburan di kawasan Senayan, akan sangat mempengaruhi citra DPR.

"Pembangunan mal di kawasan dekat DPR tersebut tidak subtansial, terlebih dengan wacana tempat hiburan, akan mempengaruhi citra DPR," kata Dedi.

Selain itu, status lahan yang diketahui milik Sekretariat Negara, menurut Dedi menjadi persoalan tersendiri.

Dirinya mendesak agar dilakukan audit atas transparansi pengelolaan tanah negara di Sekretariat Negara, termasuk yang sudah lebih dulu terbangun di kawasan tersebut.

Baca Juga: Seorang Gadis Meninggal Usai Diperkosa Ramai-ramai, Warga Marah dan Demo di Depan Kamar Mayat 

"Jangan sampai ada asumsi negara hanya untungkan investor tanpa ada timbal balik," ujar Dedi.

Padahal sebelumnya, lahan tersebut memang diperuntukan bagi pembangunan apartemen untuk para anggota dewan di Senayan.

Namun, karena menjadi sorotan publik, kini dialihkan menjadi maL dan kembali menjadi sorotan karena kehadiran 'Holy Wings' yang dilengkapi Bar.

Diketahui, lokasi restoran 'Holy Wings' di Senayan Park sangat terlihat dari Jalan Gerbang Pemuda arah menuju Gatot Subroto dan arah putar balik JCC Senayan.

Dan seharusnya, pembukaan Senayan Park dilakukan pada Maret atau Kuartal I-2020, tapi tertunda akibat pandemi Covid-19.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x