Vandalisme Islamofobia di Musala Tangerang, Pengamat: Jangan Sampai SARA, Bisa Jadi Berita Dunia

- 30 September 2020, 12:38 WIB
Pengamat media sosial Hariqo Wibawa Satria.
Pengamat media sosial Hariqo Wibawa Satria. /Antara

PR BEKASI – Konten vandalisme di Musala Darussalam, Tangerang diharapkan tidak disalahgunakan pihak tidak bertanggung jawab.

Hariqo Wibawa Satria selaku Pengamat media sosial dari Komunikonten, berharap konten tersebut tidak digunakan untuk tindakan provokasi dalam bentuk lain.

“Video, foto kejadian tersebut akan selamanya abadi di internet. Oleh karena itu, pemerintah dan para pengguna internet harus bergotong-royong agar video dan foto tersebut tidak digunakan untuk memprovokasi untuk tujuan lain,” ucapnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Antara.

Baca Juga: Potensi Tsunami 20 Meter Hantui Pulau Jawa, Kebumen Siap Gunakan 'Senjata Rahasia'

Menurut Hariqo, situasi ekonomi di tengah pandemi Covid-19 saat ini sedang sulit. Sehingga hal yang diperlukan adalah tolong-menolong antarmasyarakat, bukan sebaliknya.

“Isu-isu yang bisa memecah, mengadu domba masyarakat, akan membuat situasi semakin sulit,” ungkapnya.

“Saling membantu tanpa membedakan latar belakang, sudah lama sekali berlangsung di Indonesia. Jangan sampai saling membantu itu berkurang, karena berbagai isu kesukuan, agama, politik, dan lain-lain,” tutur Hariqo melanjutkan.

Dia pun mengapresiasi aparat yang segera bisa menangkap pelaku vandalisme sehingga dapat mengurangi dan menghindari beragam spekulasi yang melatarbelakangi kejadian tersebut.

Baca Juga: Pengesahannya Belum Dipastikan, Puan Maharani: Jangan Ada Pihak yang Dirugikan dari RUU Ciptaker

Sebelumnya, diberitakan bahwa warga di Musala Darussalam, Perum Villa Tangerang Elok, dikagetkan oleh aksi vandalisme.

Pada hari Selasa, sekitar pukul 15.30 WIB, salah seorang warga bernama Rifki melaporkan temuan aksi vandalisme kepada warga setempat saat akan melakukan adzan Ashar.

Saat masuk musala, dia menemukan banyak coretan di tembok, sajadah yang tergunting, dan coretan di Alquran.

Mengetahui hal tersebut, warga langsung menyegel musala untuk mengamankan barang bukti dan kemudian dilaporkan kepada polisi.

Baca Juga: Manny Pacquiao akan Hadapi Conor McGregor dalam Laga Amal untuk Korban Covid-19 di Filipina

Pada malam di hari yang sama, pelaku pun sudah ditangkap Polisi.

Hariqo mengatakan, secara tren pemberitaan media, perobek kitab suci di sebuah negara bisa menjadi berita internasional.

Oleh karena itu, perlu dipastikan bahwa pemerintah untuk tidak menolerir aksi tersebut.

“Pemerintah harus mengambil langkah-langkah terbaik, dan melindungi setiap agama dan pemeluknya,” ungkap Hariqo.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x