Arus Informasi Kian Deras, Humas Pemerintah Diminta Berkembang dan Penuhi Harapan Publik

- 2 Oktober 2020, 19:00 WIB
Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet Sekretariat Kabinet (Deputi DKK), Thanon Aria Dewangga saat membuka forum silaturahmi dan koordinasi humas kementerian/lembaga (K/L) dan BUMN.
Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet Sekretariat Kabinet (Deputi DKK), Thanon Aria Dewangga saat membuka forum silaturahmi dan koordinasi humas kementerian/lembaga (K/L) dan BUMN. /Setkab.go.id

PR BEKASI – Humas pemerintah harus menjadi pemuas dahaga informasi publik.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet Sekretariat Kabinet (Deputi DKK), Thanon Aria Dewangga saat membuka forum silaturahmi dan koordinasi humas kementerian/lembaga (K/L) dan BUMN pada Kamis, 1 Oktober 2020 siang hari di Jakarta.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Sekretariat Negara, setkab.go.id pada Kamis, 1 Oktober 2020, Thanon menyampaikan bahwa di era informasi ini, publik sangat haus akan informasi.

Baca Juga: Sehari 28 Kali Bercinta, Nenek 61 Tahun Ini Telah Nikahi 15 Brondong 

Namun, alat penghapus dahaga informasi tersebut sekarang ini sudah banyak. Selain media pemerintah, terdapat juga media konvensional, media sosial, maupun media non-pemerintah lainnya.

“Tantangannya untuk kita sebagai media pemerintah adalah, sudah cukupkah kita memenuhi dahaga publik terhadap informasi?” tanya Thanon kepada peserta yang hadir dalam forum virtual tersebut.

Meurut Deputi DKK tersebut, untuk bisa menjadi pilihan alat pemuas dahaga publik terhadap informasi, ada tiga hal yang harus dilakukan oleh humas pemerintah.

Tiga kunci tersebut yakni AIR atau Akomodatif, Inovatif, dan Responsif. Ia juga menjelaskan mengenai maksud dari AIR tersebut.

Baca Juga: Jadi Bulan yang Sibuk, 17 Fenomena Langit Ini Dapat Anda Nikmati Sepanjang Oktober 

“Tiga poin yang menurut saya sangat penting: AIR seperti air yang mengalir,” ungkapnya.

Akomodatif, yakni pimpinan humas pemerintah haru mau mendengar masukan dari staf bahkan publik.

Inovatif, yakni terbuka terhadap dinamika informasi yang berjalan cepat dan berdampak terhadap dinamika.

Responsif, yaitu berusaha untuk melakukan komunikasi dua arah. Namun, diakui Thanon, masih banyak humas pemerintah yang belum bisa melakukan hal ini karena fator 5M (Men, Machines, Money, Methods, and Materials).

Baca Juga: Jadi Bulan yang Sibuk, 17 Fenomena Langit Ini Dapat Anda Nikmati Sepanjang Oktober 

“Niscaya, bila kita mengikuti pola AIR tadi dan kita mampu mengontrolnya, masyarakat atau publik akan terpuaskan dahaganya terhadap informasi. Dan pada akhirnya akan tumbuh rasa percaya diri,” jelasnya.

Selain itu, Thanon mengungkapkan bahwa tantangan yang berjalan sangat cepat. Untuk itu,  ia mengajak peserta yang hadir untuk menggunakan waktu secara efektif dan efisien sehingga bisa mengontrol sendi-sendi kehidupan.

Dalam forum silaturahmi dan koordinasi ini, Sekretariat Kabinet menghadirkan juga Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi atau Juru Bicara Presiden, M. Fadjroel Rachman.

Selain itu, hadir pula Asisten SKP Bidang Kounikasi – Gugus Tugas Pengembangan Jaringan K/L, Komunitas, dan Data Digital, Irendra Radjawali sebagai pembcara.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah