Selalu Waspada, Fenomena La Nina Berpotensi Picu Curah Hujan Tinggi hingga Sebabkan Banjir Bandang

- 3 Oktober 2020, 07:00 WIB
Banjir Bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. (BPBD Kab. Luwu Utara/ Pikiran Rakyat) /BPBD Kabupaten Luwu Utara/BNPB
Banjir Bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. (BPBD Kab. Luwu Utara/ Pikiran Rakyat) /BPBD Kabupaten Luwu Utara/BNPB /

PR BEKASI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan akan datangnya fenomena La Nina mulai Oktober tahun ini.

Fenomena La Nina dapat berdampak pada anomali cuaca yang berujung pada bencana hidrometeorologi.

Namun, dampak tersebut sangat bergantung pada musim dan bulan, wilayah serta intensitasnya.

Baca Juga: Kabar Gembira! Selain Pekerja, Guru Madrasah dan Honorer Juga Dapat Subsidi Upah dari Pemerintah

Berdasarkan analisis BMKG dari potret data suhu permukaan laut di Pasifik, saat ini La Nina sudah teraktivasi di Pasifik Timur.

Kondisi ini dapat memicu frekuensi dan curah hujan wilayah Indonesia pada bulan-bulan ke depan hingga April tahun depan jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. 

Terkait hal itu Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Supari mengatakaan perlunya kewaspadaan dari masyarakat terhadap segala potensi bencana.

Baca Juga: Alami Berbagai Permasalahan Strategis, KPK Bantu Selamatkan Rp9.5 Triliun Aset PT Pertamina

“Dampak La Nina dapat memicu curah hujan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kondisi normal sehingga potensi banjir, banjir bandang dan tanah longsor ke depan perlu diwaspadai,” kata Supari sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs BNPB, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Dia pun mengatakan bahwa kondisi hujan di atas normal diprediksi terjadi pada Oktober dasarian I dan II. Satuan dasarian yang digunakan menunjuk pada kurun waktu sepuluh harian.  

“Beberapa provinsi diperkirakan akan memasuki musim hujan pada Oktober 2020,” katanya.

Baca Juga: Demi Daftar TNI AL, Pemuda 18 Tahun Ini Rela Tempuh Jalur Laut 17 KM Hanya dengan Perahu Dayung

Terkait dengan fenomena La Nina, ia mengatakan bahwa dampaknya tidak seragam di seluruh wilayah Indonesia. 

Sementara itu, prakiraan awal musim hujan akan berlangsung pada Oktober dengan wilayah teridentifikasi di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat. 

Prakiraan tersebut untuk wilayah Sumatera, seperti di pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka dan Lampung. 

Baca Juga: BMKG: Waspada Peringatan Dini Gelombang Tinggi Dua hingga Tujuh Hari ke Depan

Wilayah Jawa diprakirakan terjadi di Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, dan sebagian kecil Jawa Timur. 

Sementara di wilayah Kalimantan, potensi hujan di sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah