Wiku juga menjelaskan, risiko Antibody-Dependant Enhancement (ADE) merupakan suatu kondisi reaksi tubuh karena antibodi tubuh melawan antigen yang berupa virus lain.
Baca Juga: Tujuh Nama Calon Anggota Komisi Yudisial Telah Dikantongi DPR, Jokowi Berharap Segera Dibahas
Diketahui bahwa fenomena ADE hanya terlihat pada Mers, Sars, Ebola, HIV, semata-mata ditemukan in silico dan in Vitro, dan tidak menggambarkan fenomena di manusia.
“Inilah pentingnya uji klinis melalui semua fase, jika sudah lolos fase ke 3 dan memberikan laporan yng baik, maka kandidat vaksin bisa meminta persetujuan edar dari lembaga pengawas. Pemerintah dalam hal ini tidak akan terburu-buru dan berpegang teguh pada data hasil uji,” jelasnya.***