Kunjungan Prabowo ke AS, Guru Besar UI: AS Ingin Indonesia Tidak Jatuh dalam Perangkap Tiongkok

- 15 Oktober 2020, 19:10 WIB
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto. /ANTARA/

PR BEKASI – Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia, Prabowo Subianto, saat ini sudah diizinkan kembali untuk berkunjung ke Amerika Serikat (AS) setelah sebelumnya tidak diizinkan akibat dugaan pelanggaran HAM yang terjadi di masa lalu.

Prabowo diundang oleh menteri pertahanan Amerika Serikat untuk melakukan kunjungan ke AS. Kunjungan ini disorot oleh media ternama AS, New York Times.

Sorotan ini menimbulkan dugaan bahwa Prabowo diundang hanya untuk menyusun strategi AS untuk menghadapi Tiongkok.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana yang Cocok untuk Para Pemula, Bisa Bayar Lewat ShopeePay

"Undangan Menhan AS kepada Menhan Prabowo ke AS harus dilihat sebagai strategi AS menghadapi China. Menurut Buku Putih Departemen Pertahanan AS disebutkan bahwa China berniat membangun pangkalan militer di Indonesia," ucap Hikmahanto, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) sebagaimana dikutip Pikiranrakyar-Bekasi.com pada 15 Oktober dari RRI.

Menhan AS, Mark Esper, mengundang Menhan Prabowo bisa dilihat sebagai strategi hadapi Tiongkok mengingat kedua negara tersebut saat ini sedang berseteru.

AS selama ini melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki kedekatan dengan Tiongkok, sehingga AS merasa khawatir.

Baca Juga: 4 Anggota KAMI Ditetapkan Jadi Tersangka, Polri: Tersangka Sampaikan Narasi Skenario Kisruh '98

"AS melihat ini karena kedekatan ekonomi Indonesia terhadap China. Dikhawatirkan ketergantungan ekonomi Indonesia teradap China akan melemahkan prinsip kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif," katanya.

Ketergantungan ekonomi bisa menyebabkan Indonesia jatuh ke tangan Tiongkok dan mudah dikendalikan oleh Tiongkok.

AS merasa khawatir karena Indonesia merupakan negara negara strategis dan memiliki peran sentral di kawasan Asia Pasifik baik untuk AS maupun untuk Tiongkok.

Baca Juga: Lindungi sang Ibu dari Pemerkosa, Bocah Berusia 9 Tahun Ini Tewas Usai Dibacok secara Membabi Buta

"Oleh karenanya, Menhan AS mengundang Menhan Indonesia untuk memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara, tapi di balik kerja sama itu, AS ingin agar Indonesia tidak jatuh dalam perangkap China," tutur Hikmahanto.

Keberangkatan Menhan Indonesia ke AS adalah untuk menegaskan bahwa Indonesia bersahabat dengan siapapun negaranya.

New York Times yang menyoroti undangan ini menilai bahwa undangan ini memiliki arti bagi masing-masing pihak, bagi Indonesia maupun bagi AS.

Baca Juga: Diduga Terdapat Kelompok LGBT di Tubuh TNI, Kabidpenum Puspen Tegas Akan Beri Sanksi Jika Terbukti

Media AS, New York Times, menilai bahwa bagi Prabowo perjalanan kunjungannya tersebut adalah puncak dari pencarian selama bertahun-tahun untuk mendapat kehormatan.

Bagi Washington, kunjungan ini menyoroti tentang pentingnya Indonesia, sekutu AS, yang berpotensi melawan Tiongkok.

Hikmahanto juga menjelaskan bahwa AS ingin memberi pesan pada Tiongkok bahwa Indonesia berpihak kepada AS terutama masalah ketegangan AS-Tiongkok di Laut China Selatan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: New York Times RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x