Vaksinasi Dimulai November Mendatang, Epidemiolog Ingatkan Belum Ada Vaksin Covid-19 yang Aman

- 19 Oktober 2020, 13:38 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19
Ilustrasi vaksin COVID-19 /blorakab.go.id/

Belajar dari pandemi swine flu, Dicky mengingatkan inisiatif banyak negara menggunakan vaksin yang belum selesai riset dan uji klinis telah menyebabkan efek samping, seperti narkolepsi, yakni gangguan neurologis kronik akibat otak kehilangan fungsi pengaturan bangun dan tidur.

"Jadi tunggu saja vaksin yang aman," ucapnya.

Dicky memprediksi pengembangan vaksin masih berlangsung hingga tahun depan. Salah satu vaksin potensial hanya vaksin yang sedang dikembangkan oleh Universitas Oxford dengan AstraZeneca.

"Mereka optimis memang di akhir tahun ini. Tapi itu kan baru klaim. Kita harus tetap melihat hasil riset itu," katanya.

Baca Juga: Tak Sepenuhnya Buruk, Pengamat Politik Nilai UU Cipta Kerja Sebagai Revolusi Legislasi di Indonesia 

Dicky menambahkan pemerintah juga perlu meningkatkan pengetesan, pelacakan, dan pengobatan di tengah pandemi Covid-19. Dia meminta vaksin yang merupakan aspek kuratif membuat aspek preventif diabaikan.

"Jadi pemerintah juga tidak fokus pada satu negara dalam memilih vaksin Covid-19," ucapnya.

Saat ini diharapkan masyarakat untuk tetap fokus menjalankan protokol kesehatan, di antaranya memakai masker, menjaga jarak, dan sering membersihkan tangan dengan air mengalir maupun dengan hand sanitizer.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x