Beberapa Vaksin Dibuat dengan Enzim Babi, Pakar: Calon Vaksin Dicuci dan Disaring Miliaran Kali

- 23 Oktober 2020, 18:59 WIB
Ilustrasi vaksin.
Ilustrasi vaksin. /PIXABAY/

PR BEKASI – Proses pembuatan beberapa jenis atau merek baksin, disebut memang bersinggungan dengan enzim yang bersumber dari babi.

Namun, pakar vaksinologi mengatakan bahwa setelahnya, calon vaksin mengalami pencucian dan penyaringan hingga miliaran kali.

Hal itu disampaikan dokter spesialis penyakit dalam dan vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe melalui kanal YouTube FMB9ID-IKP.

Baca Juga: Kesal dengan Perundang-undangan di Indonesia, Hotman Paris Rela Dipanggil ke Istana, Ada Apa?

"Pada produk akhirnya, sudah tidak lagi mengandung babi. Bapak dan ibu tidak perlu khawatir, semua vaksin yang pada proses pembuatannya bersinggungan dengan enzim babi, itu tertulis jelas pada kemasannya," tuturnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat, 23 Oktober 2020.

Lebih lanjut, Dirga Sakti Rambe mengatakan bahwa untuk membuat vaksin baru, dibutuhkan proses dan tahapan yang begitu panjang.

Hal tersebut dilakukan, untuk memastikan vaksin tersebut benar-benar aman dan efektif.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Buka Lowongan Magang di Istana Kerajaan Inggris dengan Gaji Rp 364 Juta

"Setelah kita menetapkan ingin membuat suatu jenis vaksin baru, maka akan diuji coba dulu pada binatang percobaan. Jika terbukti aman dan efektif, maka akan diuji coba pada manusia," ujarnya.

Uji coba itu, disebut dengan tahapan uji klinis yang terdiri dari tiga tahap, dan keseluruhannya melibatkan seribu relawan manusia, dengan tujuan memastkan vaksin aman dan efektif.

Dalam pembuatan vaksin dibutuhkan waktu yang lama, karena harus memenuhi tahapan-tahapan tersebut.

Baca Juga: Hukum Hubungan Sesama Jenis Sudah Dijelaskan dalam Al-Qura'n, Simak Penjelasannya

Namun, pada situasi tertentu, seperti pandemi Covid-19 saat ini, dibutuhkan vaksin segera untuk melindungi masyarakat.

Menurut Dirga Sakti Rambe, dalam kondisi seperti ini, dapat dilakukan upaya-upaya agar pengembangan vaksin menjadi lebih cepat.

Tetapi, upaya percepatan pengembangan vaksin tersebut, tanpa mengabaikan aspek keamanan dan aspek efetivitas.

Baca Juga: Suruh Bubarkan Tim Pemburu Harun Masiku, ICW: KPK Bukan Tidak Mampu tapi Tidak Mau Menangkapnya

Dirga Sakti Rambe menjelaskan bahwa cara vaksin bekerja saat disuntikkan atau diteteskan ke tubuh, vaksin akan merangsang sel-sel imunitas, untuk membentuk antibodi.

Antibodi tersebut diibaratkan seperti pasukan yang kelak bila terpapar virus, bakteri, atau jamur, maka sudah memiliki kesiapan untuk melawan penyakit tersebut.

Saat ini, ada beberapa kandidat vaksin yang tengah dikembangkan pemerintah, seperti Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta Lembaga Biologi Molekuler Eijikman.

Baca Juga: PLN Lakukan Efisiensi BPP, Menteri ESDM: Harus Tetap Berkualitas dan Terjangkau

Kemudian, kandidat vaksin hasil kolaborasi dengan pihak luar negeri, yakni Bio Farma dengan Sinovac dari Tiongkok, Kimia Farma dengan G42 dari Uni Emirat Arab, dan Kalbe Farma dengan Genexine dari Korea Selatan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x