Google 'Ikut Campur' di Pilkada 2020, Simak Fitur yang Tersedia untuk Anda

- 27 Oktober 2020, 09:58 WIB
Ilustrasi Pilkada serentak 2020.*
Ilustrasi Pilkada serentak 2020.* /Antara

PR BEKASI - Hoaks merupakan salah satu permasalahan yang seringkali dihadapi dalam kondisi tertentu seperti halnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Diketahui, Pilkada yang dilakukan secara serentak, rencananya akan diadakan pada Desember 2020 mendatang.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI pada Selasa, 27 Oktober 2020, Google akan membentengi Pilkada Serentak 2020 dari serangan hoaks.

Baca Juga: Kepulan Asap di Gorong-gorong Masjid Istiqlal Buat Panik, PLN Sampaikan Dugaannya

Google akan mempersiapkan fitur dan informasi untuk mendidik para pemilih. 

"Kami melakukannya dengan lebih menampilkan informasi penting di Search, mendukung jurnalis lewat pelatihan verifikasi dan cek fakta, serta dengan membantu menularkan keterampilan itu lewat partner-partner kami, kepada guru, murid dan anggota keluarga," kata Head of Corporate Communications Google Indonesia, Jason Tedjasukmana dalam konferensi virtual pada Senin, 26 Oktober 2020 kemarin.

Jason juga menuturkan bahwa ada tiga cara yang dilakukan oleh Google.

Pertama, Google bekerja sama dengan sumber resmi lokal untuk menampilkan informasi tentang tata cara pengambilan suara selama pemilu informasi ini di tata dalam format yang lebih mudah dipahami, informasi akan muncul di atas Search.

Baca Juga: Sempat Gigit Pelaku, Berikut Kronologi Kejadian PSK yang Tewas Ditikam Teman Kencannya di Bekasi

Kedua, Jason menuturkan pengguna akan sering melihat panel yang berisi hasil pencarian Google Search. Panel itu berisi ringkasan informasi penting dan link ke referensi.

Ketiga, Jason mengatakan ada banyak sekali halaman web yang mungkin berisi informasi yang relevan untuk pencarian umum.

Jason menjelaskan Google harus menata informasi itu agar sebisa mungkin menyampaikan hasil yang paling relevan dari sumber resmi.

"Lalu, kami bekerja sama dengan komunitas jurnalis untuk memberikan pelatihan verifikasi dan cek fakta bagi jurnalis dan pengecek fakta," kata Jason, menambahkan.

Baca Juga: Helm SNI Palsu Jadi Incaran Operasi Zebra, Simak Cara Bedakannya dengan Helm SNI Asli

Selain itu, Jason menuturkan, Google pada 2017 lalu memulai Google News Initiative (GNI) Indonesia Training Network yang merupakan hasil kerja sama dengan Google, Internews, dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

GNI Indonesia juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas berita dan informasi yang disampaikan kepada warga Indonesia. 

Jason mengungkap bahwa keterampilan ini penting untuk menyediakan informasi berkualitas bagi para pemilih selama pemilu di Indonesia pada 2018 dan 2019 lalu.

Menurutnya, Google juga mendukung peluncuran Cek Fakta. Cek Fakta adalah sebuah proyek verifikasi dan cek fakta yang melibatkan GNI, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), AJI, dan Internews. 

Baca Juga: Cegah Pelajar Ikut Demo, Anies Baswedan Siapkan RPP untuk SMP dan SMA Sederajat

Jason juga menjelaskan, warga Indonesia harus diberi kemampuan dan alat yang tepat untuk mengenali berita hoaks.

Hal ini penting, lanjutnya, agar mereka tidak percaya pada berita hoaks dan menyebarkannya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x