Atur Ulang Destinasi Libur Panjang, BMKG Beri Peringatan Gelombang Laut Selatan Jawa Capai 6 Meter

- 30 Oktober 2020, 17:28 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi di pantai Selatan Jawa.
Ilustrasi gelombang tinggi di pantai Selatan Jawa. /Pixabay/ 4311868

"Oleh karena itu, bagi wisatawan yang mengunjungi pantai selatan Jabar hingga DIY, kami imbau untuk tidak mandi atau bermain air, terutama di pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang 4-6 meter dapat terjadi sewaktu-waktu dan sangat berbahaya," kata Teguh, menambahkan.

Berdasarkan analisis risiko dan keselamatan, lanjut Teguh, tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter dan kecepatan angin di atas 15 knot berbahaya bagi perahu nelayan.

Selain itu, menurutnya, tinggi gelombang lebih dari 1,5 meter dan kecepatan angin di atas 16 knot berbahaya bagi tongkang serta tinggi gelombang lebih dari 2,5 meter dan kecepatan angin di atas 21 knot berbahaya bagi kapal feri.

Sebelumnya, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan nelayan harus bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang tinggi, terutama di laut selatan-barat Sumatra hingga selatan Nusa Tenggara.

Baca Juga: Periode Infeksi Covid-19 Belum Jelas, Terawan Minta Rumah Sakit Berinovasi

"Wilayah selatan Jawa, selatan Sumatra, barat Sumatra, hingga selatan Bali dan Nusa Tenggara gelombangnya relatif tinggi. Nelayan hampir sulit menemukan gelombang di bawah dua meter, sulit sekali, yang sering adalah 2-4 meter, 3-5 meter, bahkan hari ini, besok, dan lusa enam meter," katanya.

Bahkan, ia menjelaskan bahwa jika gelombang tinggi itu dibarengi dengan kejadian-kejadian penting lainnya, seperti tekanan rendah di suatu daerah, akan semakin mengganggu cuaca di selatan Jawa.

"Ini yang harus diantisipasi oleh nelayan. Nelayan tidak boleh berpikir sendiri, tidak boleh berunding sendiri dengan keluarga, tapi manfaatkan informasi dari BMKG," katanya menambahkan.

Sementara, terkait dengan fenomena La Nina moderat yang sedang berlangsung saat ini, Eko mengatakan La Nina merupakan fenomena global tentang iklim sehingga memicu peningkatan curah hujan di beberapa wilayah.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x