Namun guguran lava dan letusan eksplosif berpotensi menimbulkan hujan abu. Masyarakat diimbau mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.
"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ucapnya.
Baca Juga: Jajan Murah dan Hemat Hanya Rp1 ala ShopeePay, Simak Caranya di Sini
Hanik juga meminta radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi agar tetap dikosongkan dari aktivitas penduduk dan pendakian.
Guguran lava dan letusan eksplosif berpotensi menimbulkan hujan abu. Masyarakat diimbau mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik
Hanik juga menyebut erupsi Gunung Merapi selanjutnya semakin dekat. Pernyataan itu dilontarkan berdasarkan pengamatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang meningkat secara kegempaan dan deformasi atau perubahan bentuk gunung.
Baca Juga: Tetap Waspada, Siang hingga Malam Hari Kota dan Kabupaten Bekasi Akan Diguyur Hujan Disertai Petir
"Hal ini menunjukkan waktu erupsi berikutnya semakin dekat, diperkirakan tidak akan sebesar 2010, dan cenderung mengikuti perilaku erupsi pada tahun 2006. Status Gunung Merapi masih waspada dan aktivitas masih berlangsung, kita harus siap," ucap Hanik.
Perlu diketahui, gunung api yang meletus umumnya terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung api terbentuk.
Hasil letusan gunung berapi berupa: gas vulkanik, lava dan aliran pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor, gempa bumi, abu letusan, awan panas.