Situasi Pandemi Covid-19 Tak Kunjung Reda, Jusuf Kalla Sampaikan Prediksi Kapan Indonesia Pulih

- 1 November 2020, 06:46 WIB
Ketua PMI yang juga mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Ketua PMI yang juga mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla. /PMI

PR BEKASI - Situasi pandemi covid-19 yang masih menghantam bangsa Indonesia membuat kelompok masyarakat kini kian khawatir.

Banyaknya yang bertanya-tanya kapan situasi pandemi ini segera berakhir. Ahli hingga tokoh publik pun menyampaikan prediksinya guna memberikan harapan untuk masyarakat agar tetap tumbuh. Salah satunya Jusuf Kalla.

Menurut prediksi dari Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, pandemi Covid-19 di Indonesia baru bisa berakhir pada 2022 mendatang.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Aktif, Warga Sekitar Siaga 24 Jam dengan CCTV Seadanya 

Mantan Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 tersebut mengatakan, pandemi Covid-19 baru bisa berakhir dua tahun mendatang karena ada beberapa faktor yang menjadi dasar atas prediksinya tersebut.

"Butuh waktu hingga 2022 bagi Indonesia untuk benar-benar pulih dari pandemi Covid-19," kata pria asal Sulawesi Selatan tersebut dalam siaran persnya, Sabtu, 31 Oktober 2020, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
 
Menurut pria yang akrab disapa JK tersebut, faktor yang membuat Indonesia baru bisa pulih dari pandemi pada 2022 yaitu karena ketersediaan vaksin, baru bisa terpenuhi pertengahan 2021.
 
Hal tersebut dapat membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk melakukan vaksinasi yang paling tidak kepada 70 persen dari jumlah populasi di Indonesia.

Baca Juga: Oknum Anggota Moge Ditangkap Setelah Keroyok Prajurit TNI, Klub HOG SBC: Kami Minta Maaf 

Selain itu, negara produsen vaksin seperti Tiongkok, Inggris, dan Amerika Serikat tentunya akan mengutamakan kebutuhan dalam negerinya sebelum mengirimkannya ke negara lain termasuk Indonesia.
 
Menurutnya, yang bisa menyelesaikan pandemi ini hanya vaksin, bahkan informasinya pemeriksaan klinis vaksin baru keluar antara Januari hingga Februari 2021 dan mulai produksi pada Maret.
 
Maka dari itu, ia pun sudah memperhitungkan vaksinasi bertahap di dalam negeri diperkirakan mulai pada Mei dan Juni 2021.
 
Pria kelahiran Watampone, 15 Mei 1942 tersebut mencontohkan jika vaksinasi dilakukan secara besar-besaran artinya 1 juta orang divaksin setiap harinya maka akan membutuhkan waktu sekitar satu tahun.

Baca Juga: Sejarah Baru di Taiwan, Dua Perwira Militer Tidak Malu Lakukan Pernikahan Sesama Jenis

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah