Krisis Kepercayaan Pemakaman Jenazah Covid, Muhammadiyah Minta Pihak Keluarga Dilibatkan

- 3 November 2020, 13:04 WIB
Ilustrasi pemakaman jenazah Covid-19.
Ilustrasi pemakaman jenazah Covid-19. /ANTARA/

Menurut dia, ketidakpercayaan masyarakat kepada tim medis dalam pengurusan jenazah bisa dimaklumi hal ini mengingat terutama bagi masyarakat Muslim yang meragukan kelayakan pengurusan jenazah yang dilakukan tim medis.

"Banyak masyarakat itu ragu, apakah jenazah keluarganya sudah dipenuhi hak-haknya sebagai jenazah dan apakah sudah sesuai belum dengan syariah 'tajhizul jenazah' (pengurusan jenazah)," katanya.

Baca Juga: Pelayanan SIM Keliling Kota Bekasi pada November, Simak Jadwal, Lokasi, Persyaratan dan Harganya

Budi Setiawan mengatakan terlibatnya pihak keluarga dalam proses pengurusan jenazah dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap tim medis.

Ia mengatakan keikutsertaan keluarga dalam proses pengurusan jenazah adalah hak yang juga harus dipenuhi asalkan tetap memenuhi standar protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.

"Keluarga boleh melihat jenazah dengan jarak minimal tiga meter dengan catatan tidak menyentuh secara langsung," katanya.

Baca Juga: Para Politisi Diduga Mainkan Impor Holtikultura, Fadli Zon: Bentuk Pengkhianatan terhadap Petani

Agar keterlibatan masyarakat dalam pengurusan jenazah tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19, kata dia, hendaknya ada komunikasi dan sosialisasi yang dibangun sebaik mungkin dan mendetail kepada keluarga korban.

Budi Setiawan juga mendorong diadakannya pelatihan pengurusan jenazah sesuai dengan syariat Islam yang disesuaikan dengan Fatwa MUI untuk para relawan tersebut.

Dengan begitu, proses "tajhizul jenazah" bagi korban meninggal Covid-19 bisa terpenuhi hak-haknya sebagai jenazah.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah