Menurutnya, partai berbasis Islam seperti PKS, PKB, PPP, dan PAN sudah memiliki basis massa masing-masing.
"Mereka sudah establish. Sudah mapan. Sudah ikut pemilu demi pemilu. Mungkin yang sedikit rawan, PBB. Itu pun PBB sudah punya segmen pemilih sendiri. Jadi tak akan mengancam partai-partai Islam yang sudah ada," kata Ujang.
Baca Juga: Rekam Jejak Partai Masyumi di Era Kejayaan, 'Alat' Jepang untuk Kuasai Simpati 4 Ormas Islam Besar
Ujang menambahkan, keberadaan Partai Masyumi bukanlah suatu ancaman, tapi lebih ke semakin ketatnya kompetisi antara partai-partai Islam.
"Sifatnya hanya kompetisi saja antara Partai Masyumi dengan partai-partai Islam yang sudah eksis," ujar Ujang.
Perlu diketahui, selain Habib Rizieq, ada beberapa tokoh lain yang juga diundang oleh Partai Masyumi untuk bergabung, di antaranya Amien Rais, dan Ustaz Abdul Somad.
Baca Juga: Daryono, Kiper yang Pernah Bawa Persija Juara Liga 1 Meninggal Dunia
Ujang berpendapat, seandainya ketiga tokoh tersebut enggan bergabung, maka hal itu akan menjadi kerugian bagi Partai Masyumi.
"Kalau gak gabung, artinya Partai Masyumi tak mampu meyakinkan mereka. Dan itu suatu kerugian," ujar Ujang Komarudin.***