Pneumonia Dapat Jadi Momok Bagi Balita, Istri Ma'ruf Amin Beri Pesan Penting untuk Ayah dan Bunda

- 13 November 2020, 13:29 WIB
Ilustrasi imunisasi balita.
Ilustrasi imunisasi balita. /ANTARA

PR BEKASI - Pejabat tinggi di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menjelaskan bahwa sebanyak 79,5 juta anak Indonesia saat ini harus diperhatikan kesehatan dan tumbuh-kembangnya.

Tujuannya agar menjadi SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas. Selain itu, perhatian tersebut termasuk juga menghindarkan para balita dari penularan pneumonia.

Penyakit ini menjadi perhatian khusus masyarakat terutama ketika pandemi covid-19. Pnemonia diakibatkan kuman-kuman yang berada di lingkungan sekitar dan telah berdampak kepada lebih dari 800.000 balita setiap tahun di dunia, atau lebih dari 2.000 meninggal per hari akibat pneumonia.

Baca Juga: Ustaz Maheer Marah dan Sebut Nikmir 'Lonte Oplosan' hingga Ancam Kepung Rumahhya Jika Tak Minta Maaf 

Diketahui, angka ini lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah kematian balita karena penyakit lain seperti diare dan malaria.

"Sumber daya yang paling berharga bagi suatu negara adalah sumber daya manusianya. Tidak ada negara maju tanpa sumber daya yang berkualitas," kata Bintang Darmawati, seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Jumat, 13 November 2020.

Hal tersebut ia tegaskan dalam Peringatan Hari Pneumonia Dunia 2020 yang dilakukan secara daring dan diselenggarakan Save the Children Indonesia pada Kamis, 12 November 2020.

Sementara, istri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Wury Estu Handayani dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga menggarisbawahi pesan yang sama agar para balita Indonesia terhindar dari pneumonia.

Baca Juga: Jujur-jujuran tentang Insiden Matikan Mic, Puan Maharani: karena Anggota Tersebut Terus Bicara 

Mereka berpesan kepada para ayah dan bunda agar senantiasa menjaga balita mereka dari pneumonia dengan kecukupan gizi, termasuk kebutuhan ASI, imunisasi, dan pengobatan.

"Pnemonia masih menjadi penyebab salah satu penyebab utama kematian pada balita dan sesungguhnya dapat dicegah dan diobati," kata Wury Estu Handayani.

Pernyataan tersebut disampaikannya seraya memberikan apresiasi kepada para orang tua yang berhasil mengatasi pneumonia pada anak mereka.

Selain itu, ia juga menyuarakan kampanye untuk "STOP Pneumonia" pada balita yang mengampanyekan pemberian ASI ekslusif 6 bulan dan menuntaskan pemberian imunisasi.

Baca Juga: Angkat Besi Seberat 150 Kg, Muhammad Faathir Sukses Harumkan Indonesia di Kejuaraan Dunia 

Langkah lainnya yaitu memberikan pengobatan di fasilitas kesehatan bagi balita yang sakit  dan memastikan kecukupan gizi anak serta kebersihan.

Perayaan Hari Pneumonia Dunia (HPD) biasa diperingati setiap 12 November dan menjadi kesadaran penting karena penyakit ini dapat menjadi penyerta covid-19.

Peringatan HPD ini juga menjadi salah satu rangkaian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 yang jatuh di tanggal yang sama.

Diketahui, HPD merupakan upaya global untuk mengingatkan masyarakat dunia mengenai pneumonia pada anak yang masih merupakan masalah global sebagai pembunuh utama anak sebelum mereka sempat merayakan ulang tahunnya yang kelima.

Lebih dari 800.000 balita setiap tahun di dunia, atau lebih dari 2.000 per hari meninggal akibat pneumonia.

Baca Juga: Allah SWT Akan Murka, Ternyata Ini Azab bagi Pemimpin yang Suka Bohongi Rakyatnya 

Angka ini lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah kematian balita karena penyakit lain seperti diare dan malaria.

Jika tidak ditangani dengan baik, maka pada tahun 2030 mendatang ketika Sustainablity Development Goal (SDG) berakhir, diperkirakan 11 juta balita meninggal karena pneumonia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah